Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Transportasi Murah, Harga-harga Jadi Murah

Kompas.com - 27/05/2015, 11:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pertumbuhan ekonomi memang sangat penting. Akan tetapi, pengendalian inflasi lebih penting. Oleh sebab itulah pemerintahan saat ini banyak berfokus pada pembangunan infrastruktur.

“Karena dengan fokus ke infrastruktur inilah nantinya akan bisa menekan harga-harga, karena transportasi murah. Sehingga harga menjadi murah,” kata Jokowi dalam pidato kuncinya dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menunjukkan, betapa rendahnya konektivitas dan infrastruktur menyebabkan tingginya inflasi. Di sejumlah daerah inflasi masih di rentang dua digit, sekitar 11 persen bahkan ada yang sampai 12 persen. “Di Merauke misalnya, inflasinya sampai 12 persen. Tapi di sana ada satu barang yang saya cek. Harga beras justru lebih murah dibanding kabupaten/kota lain,” kata Jokowi.

Dia mengatakan, harga beras di Merauka bisa mencapai Rp 5.500 hingga Rp 6.000 per kilogram (Kg). Namun, inflasi barang-barang lainnya tinggi. “Pemerintah harus memberikan perhatian atas ini. Berarti infrastruktur yang harus diperbaiki. Sehingga bisa memastikan pasokan barang ke Merauke ini lebih baik,” lanjut Jokowi.

Tol laut

Pemerintah Jokowi-JK memiliki agenda besar konektivitas yakni pembangunan tol laut. “Nanti kalau ini dikerjakan, biaya transportasi akan murah, jatuh. Kalau angkutannya murah, barang yang naik ke kapal itu jatuhnya akan murah sesampainya di tempat tujuan,” jelas Jokowi.

Dia menjelaskan, biaya transportasi Indonesia saat ini jauh lebih mahal 2,5 hingga 3 kali lipat dibanding negara-negara di kawasan. Jokowi menegaskan, konektivitas antar pulau perlu dibangun sebab Indonesia merupakan negara dengan jumlah pulau lebih dari 17.000 pulau.

“Ini akan kita kerjakan selama 3-4 tahun ke depan,” kata dia.

Jokowi dalam kesempatan tersebut menyampaikan distribusi logistik paling murah adalah melalui laut, kemudian lewat angkutan kereta api, dan baru lewat jalur darat, dan terakhir udara.

“Itu lah makanya kenapa kita konsentrasi di laut,” ucap dia.

Saat ini pemerintah sudah memulai proyek tol laut, dimulai dari pelabuhan Kuala Tanjung, dan Tanjung Priok, dan berakhir di Sorong yang rencananya akan dimulai pembangunannya pada dua bulan mendatang.

“Darimana uangnya kok semuanya dibangun? Dari pengalihan subsidi BBM karena ruang fiskal kita menjadi longgar. Biayanya, 40-50 persen dari APBN, sisanya dari BUMN dan investor,” kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com