Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan hal itu terlihat dari distribusi aset-aset dan kekayaan negara sudah terkanalisasi ke para pemilik modal besar dan semakin tertutup bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dan masyarakat luas.
“Yang kecil makin kecil, yang besar tambah besar. Inilah sistem ekonomi kita yang semakin tidak berpihak kepada yang lemah,” papar Bahlil dalam keterangan resminya, Senin (1/6/2015).
Bahlil menyebut masalah yang muncul bukanlah soal pemerintahan, melainkan sistem ekonomi liberal yang sudah dibangun sendiri sejak reformasi. "Sistem ini melupakan azas pemerataan dan keadilan sosial,” lanjut Bahlil.
Pada bagian lain, Hipmi juga menilai sistem ekonomi yang berkembang saat ini tidak membuka kanal yang lebih luas bagi pelaku UKM guna memperoleh alternatif pembiayaan.
“Perekonomian kita makin meninggalkan Pancasila. Sakitnya tu di sini. Pasar itu bukan segalanya. Ada negara dan azas-azas keadilan sosial,” pungkas Bahlil.
Karena itu, Hipmi mengingatkan agar perekonomian tidak bisa secara mentah-mentah diserahkan kepada mekanisme pasar sepenuhnya. Sebab pasar akan memunculkan pihak yang kuat dan mematikan yang lemah.
Hipmi meminta agar kebijakan ekonomi ke depan harus menunjukan keberpihakan kepada pelaku UKM dan masyarakat lebih luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.