Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjijikkan, Ijazah Palsu untuk Melamar Kerja

Kompas.com - 04/06/2015, 13:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Terbongkarnya praktik ijazah palsu di tingkat perguruan tinggi membuat dunia usaha khawatir. Pasalnya, ijazah suatu saat akan digunakan untuk melamar pekerjaan.

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Edy Suandi pun mengecam praktik tersebut. Bahkan, dia bilang praktik tersebut sangat menjijikan.

"Ijazah palsu ini menurut kami itu tidak pantas, kalau itu terjadi di Perguruan Tinggi kami tak akan membela anggota kami, karena itu praktik ini menjijikan," ujar Edy saat konferensi pers kerjasama antara perguruan tinggi dan dunia usaha di Kantor Kadin, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Kegusaran Edy itu muncul, karena hal itu akan berdampak buruk kepada lulusan perguruan tinggi saat mencoba masuk dalam dunia. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Edy mengaku sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh perguruan tinggi swasta di Indonesia untuk melakukan audit secara menyeluruh.

Audit tersebut meliputi audit dosen, mahasiswa, hingga seluruh pihak yang terlibat dalam pemberian ijazah tersebut. Selain itu, perguruan tinggi juga diminta memberikan hukuman tegas bagi para pelaku yang terlibat dalam pemberian ijazah palsu. Bahkan, Edy juga meminta agar oknum-oknum perguruan tinggi yang terlibat segera dilaporkan kepada penegak hukum.

"Kami sangat serius terhadap masalah ini, tapi ini ada hikmahnya kita bisa peduli terhadap persoalan ini yang sudah puluhan tahun terjadi," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com