Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandungan Timbal Tinggi, Mi Maggi Dilarang Beredar di India Selama 15 Hari

Kompas.com - 04/06/2015, 15:21 WIB


NEW DELHI, KOMPAS.com -
Pemerintah di ibukota India telah melarang penjualan mi Maggi selama 15 hari. Kebijakan ini dilakukan setelah ditemukan kandungan timbal tingkat tinggi di dalam mi yang diujicoba di Delhi dan negara bagian Uttar Pradesh.

Terkait hal itu, pemerintah India langsung memerintahkan pengujian di seluruh negeri terhadap sejumlah sampel mi Maggi.

Sekadar informasi, mi Maggi merupakan salah satu penyumbang terbesar atas pendapatan Nestle di India. Diperkirakan, penjualan tahunan Maggi mencapai 15 miliar rupe atau setara dengan 235 juta dollar AS.

Mi Maggi sangat populer di kalangan anak-anak sekolah dan mahasiswa. Selain itu, iklan berdurasi dua menit Nestle mengenai mudahnya memasak mi instan menjadikan Maggi menjadi pilihan utama bagi warga India.

Sejumlah bintang utama Bollywood India seperti Amitabh Bachchan, Madhuri Dixit dan Preity Zinta, menjadi bintang iklan mi Maggi.

Namun, mi instan ini menjadi pusat kontroversi sejak hasil laboratorium atas dua lusin mi Maggi di Uttar Pradesh pada bulan lalu menunjukkan kandungan monosodium glutamate (MSG) tujuh kali lebih tinggi dari batas yang diizinkan.

Saham merosot

Akibatnya, pada Rabu (3/6/2015) kemarin, saham Nestle anjlok lebih dari 10 persen pada transaksi pagi di Bombay Stock Exchange setelah pemerintah Delhi mengatakan badan pengawas makanan setempat telah menemukan kandungan timbang yang sangat tinggi dari yang diizinkan dari sejumlah sampel.

"Pengetesan di Delhi menunjukkan 10 dari 13 sampel yang diujicoba mengandung timbal yang melampaui batas. Segera setelah kami mendapatkan hasil, Nestle India akan mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan hal ini," jelas G Gurucharan, Food and Consumer Affairs Ministry official.

Dia juga bilang, "Sampel sudah diujicoba di seluruh negara. Kami akan segera mendapatkan hasilnya satu per satu."

Menanggapi hal ini, Nestle India membantah produk mi mereka tidak aman dan tidak sehat. Dalam ujicoba terbarunya, Nestle menegaskan bahwa produk mereka "aman untuk dimakan".

Nestle juga membantah telah menambah kandungan MSG untuk mi Maggi. Jika memang mengandung glutamate, lanjut Nestle, kemungkinan hal itu berasal dari sumber alami.

"Kami sangat terkejut dengan kandungan yang ditemukan di sampel karena kami sangat mengawasi kandungan timbal seperti yang ditetapkan pemerintah," tambah Nestle. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com