"Kiriman uang dari TKI bisa dicairkan melalui agen Laku Pandai ini," kata Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni, Senin (8/6/2015).
Sebelum diluncurkannya program Laku Pandai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masyarakat terpencil masih harus pergi jauh dari tempat tinggalnya untuk menabung maupun melakukan tarik tunai. Dengan adanya program ini, masyarakat bisa melakukan layanan perbankan melalui agen yang adalah warga di desanya sendiri.
Salah satu contoh tempat pelaksanaan program Laku Pandai adalah di desa Kelurahan Kolo, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Di sana, bank yang membina agen Laku Pandai adalah Bank BNI. Agen Laku Pandai berperan juga sebagai perpanjangan tangan dari bank yang bisa lebih menjangkau masyarakat.
"Laku Pandai ini memudahkan sekali buat saya. Dulu saya naik motor lewat jalan rusak kalau mau ke bank di kota, sekarang bisa langsung ke agen di desa ini," kata salah satu warga Kelurahan Kolo, Abdul Gafur.
Pada tahap awal pelaksanaan program Laku Pandai di Kolo, BNI baru memberikan layanan terbatas, yaitu untuk setor-tarik tunai dan beli pulsa saja. Ke depannya, tidak menutup kemungkinan akan ada layanan perbankan lainnya seperti asuransi dan pinjaman yang bisa diberikan kepada nasabah Laku Pandai.
"Tahun depan, kita akan uji coba menawarkan produk lain, yang paling dekat produk asuransi. Kalau untuk produk pinjaman, BNI belum menyalurkan kredit mikro secara langsung," terang Baiquni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.