Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Produk Paling Sering Dibeli di Indonesia

Kompas.com - 08/06/2015, 20:46 WIB


KOMPAS.com - Catatan riset dari Kantar Worldpanel pada pekan lalu menunjukkan bahwa ada lima produk dalam kategori Fast Moving Consumer Goods (FMCG) atau produk yang memiliki perputaran omzet cepat dengan biaya relatif rendah. Produk-produk itu adalah Indomie, Mie Sedaap, Royco, So Klin, dan Frisian Flag. Lebih dari 90 persen populasi rumah tangga di Indonesia, membeli kelima merek ini.

Riset itu bertajuk Brand Footprint 2015. Sampel yang digunakan adalah 5.680 rumah tangga. Angka itu mewakili 86 persen dari seluruh rumah tangga urban Indonesia. Riset itu dilakukan di 35 negara di dunia.

Sementara itu, Coca Cola adalah merek yang paling sering dipilih oleh konsumen di dunia. Ada sekitar 43 persen rumah tangga di dunia pernah membeli Coca Cola. Produk itu dibeli sekitar 13 kali dalam setahun.

Coca Cola juga menjadi merek yang paling sering dipilih di 8 negara termasuk AS, Meksiko, Amerika Tengah, dan beberapa negara lainnya.

Brand Footprint adalah penelitian yang dilakukan oleh Kantar Worldpanel setiap tahun. Dasar pengukurannya adalah menggunakan metriks Consumer Reach Point (CRP), yaitu seberapa banyak rumah tangga membeli sebuah merek (penetrasi) dan seberapa sering merek tersebut dibeli oleh konsumen (frekuensi). Dengan kata lain, Brand Footprint menunjukkan kekuatan berbagai merek dan mencakup 11,000 merek di seluruh dunia atau mencakup 63 persen dari total populasi rumah tangga di dunia. Brand Footprint juga meliputi sektor- sektor FMCG, seperti sektor makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga dan kesehatan, serta kecantikan.

Menurut Lim Soon Lee, General Manager Kantar Worldpanel Indonesia, Brand Footprint dapat memberikan beberapa manfaat bagi para pelaku di Industri FMCG, seperti dapat melihat kelebihan dan kelemahan dari suatu merek dan juga untuk membandingkan performa suatu merek dengan merek pesaingnya. Hal ini dapat membantu para pemain FMCG untuk merancang strategi yang tepat di dalam meningkatkan performa produk atau merek.

Fanny Murhayati, New Business Development Director, menambahkan, bahwa Brand Footprint adalah laporan berkelanjutan (tahunan). Tahun ini adalah tahun ketiga perilisan Brand Footprint. Dengan demikian, para pemain FMCG dapat memonitor dan melihat perubahan dari CRP (jangkauan) suatu produk dari waktu ke waktu. Perlu dicatat juga bahwa riset yang dilakukan di Indonesia untuk hasil Brand Footprint hanya dilakukan untuk produk-produk yang dikonsumsi dalam rumah, tidak termasuk yang dikonsumsi di luar rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com