Hingga pukul 09.00 WIB, rupiah bergerak menanjak ke posisi 13.364.
Pada perdagangan hari ini tekanan pelemahan masih membayangi rupiah. Tertekannya pasar surat utang negara menambah tekanan atas mata uang Garuda.
Dari eksternal Jerman dan Yunani melanjutkan negosiasi mengenai kelanjutkan program bantuan keuangan. Namun euro menguat tajam terutama dipicu oleh membaiknya angka industrial production Jerman.
Indeks dollar AS Dollar turun tajam dini hari tadi. Neraca perdagangan Tiongkok yang membaik di perdagangan Asia pada kemarin pagi gagal menghalangi kuatnya dollar AS yang terutama dipicu aksi jual di pasar saham dan obligasi.
Kombinasi antara membaiknya ekonomi Zona Euro serta baiknya angka ekonomi AS, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, berhasil menciptakan kekhawatiran terhadap likuiditas global.
Kemarin rupiah melemah tajam bersama mata uang lain di Asia mengikuti aksi jual di pasar saham dan surat utang. Imbal hasil SUN 10 tahun naik tajam hingga 8,76 persen begitu juga selisih dengan US Treasury 10 tahun yang naik hingga 638 basis poin (bps).
Tekanan di pasar SUN diperkirakan masih berlanjut dengan masih naiknya yield obligasi Jerman sehingga rupiah berpeluang kembali tertekan hari ini. BI melihat puncak pelemahan pada akhir Juni ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.