Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Mencoba Menanjak di Akhir Pekan

Kompas.com - 12/06/2015, 08:17 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menanjak pada akhir pekan ini, Jumat (12/6/2015) ini. Peluang kenaikan indeks didorong sentimen positif dari eksternal.

Setelah bergerak naik turun dalam rentang 67 poin, IHSG akhirnya ditutup di level 4.928,812 atau melemah tipis 4,7 poin (0,1 persen).

Pemodal asing mengurangi portofolio di saham perbankan menyusul sejumlah isu seperti rencana pembatasan kepemilikan asing pada perbankan menjadi di bawah 50 persen dan revisi pertumbuhan kredit tahun ini yang lebih rendah berkisar 12-15 persen dari proyeksi awal tahun 15-17 persen.

Bursa di kawasan Asia naik menyusul positifnya data ekonomi Tiongkok yang keluar yakni produksi industri Mei 2015 naik 6,1 persen (yoy) melampaui bulan sebelumnya 5,9 persen. Penjualan ritel negara terbesar di Asia tersebut Mei lalu naik 10,1 persen di atas bulan sebelumnya 10 persen.

Bursa Asia pagi ini mayoritas juga naik, sementara bursa saham global tadi malam melanjutkan rebound. Namun, penguatan menjadi terbatas setelah IMF, secara mengejutkan meninggalkan perundingan utang dengan Yunani di Brussel sebagai reaksi akibat alotnya negosiasi utang dengan pemerintahan Yunani.

Dari Wall Street, sentimen pasar dipicu sejumlah data ekonomi AS yang keluar di atas perkiraan sebelumnya. Penjualan ritel Mei lalu di AS naik1,2 persen (MoM) di atas perkiraan 1,1 persen dan pertumbuhan bulan sebelumnya 0,2 persen.

Riset First Asia Capital memperkirakan IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi di area downtrend. Peluang penguatan lanjutan akan ditopang dengan penguatan rupiah atas dollar AS dan rendahnya arus dana asing yang keluar.

IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.910 dan resisten di 4.970 berpeluang menguat terbatas. Sejumlah saham yang dapat dipilih adalah JSMR, INCO, ADRO dan PTBA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com