“Kita mesti lihat secara jernih semua kebijakan. Saya kira semua kebijakan yang dibuat adalah yang terbaik,” kata Rachmat, Jakarta, Selasa (16/6/2015).
Rachmat mengakui, memang kebijakan penghapusan PPnBM akan memberikan dampak berbeda-beda terhadap berbagai industri, ada yang positif dan ada pula yang negatif. “Tapi kita lihat tujuannya semua itu adalah yang terbaik,” kata Rachmat.
Menurut Rachmat, penghapusan PPnBM ini merupakan kebijakan yang tepat, sebab saat ini beberapa produk sebenarnya tak lagi masuk kategori mewah, namun tetap dikenakan PPnBM. “Ini yang kita kaji hapuskan saja PPnBM. Kita kenakan saja PPN atau value added tax (pajak pertambahan nilai),” ucap Rachmat.
Dia pun bilang, di sisi lain ada keuntungan bila pemerintah membebaskan PPnBM dari sejumlah barang, selain kendaraan bermotor. Rachmat menuturkan, dengan dibebaskan dari pajak, maka kemungkinan penyelundupan barang-barang mewah dari luar negeri akan berkurang.
“Semakin pajak itu naik, semakin selundupan itu masuk, dan risikonya itu kan makin kecil. Coba kalau dikecilin pajaknya, risiko mereka (penyelundup) akan makin besar. Nah kebijakan itu akan mengurangi (barang-barang) selundupan,” ucap Rachmat.
baca juga: PPnBM Dihapus, Harga Elektronik Bisa Lebih Murah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.