Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Ingatkan Pentingnya Penganekaragaman Pangan

Kompas.com - 22/06/2015, 16:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya memperkuat penganekaragaman pangan berdasarkan kearifan lokal di seluruh Indonesia. Demikian hal itu disampaikan dalam sambutannya di acara Hari Krida Pertanian, di Jakarta, Senin (22/6/2015).

Selain beras, lanjut Mentan, masih banyak makanan pokok lain yang dikonsumsi oleh masyarakat di berbagai daerah.

"Ke depan itu penting keanekaragaman pangan. Itu suatu kearifan lokal yang perlu kita perkuat. Di NTT, Papua, perbatasan Indonesia-Malaysia, dan sebagainya masih lebih cenderung mengonsumsi makanan pokok khasnya ketimbang beras," ujar Mentan.

Mentan menjelaskan, diversifikasi pangan merupakan bagian dari upaya memenuhi kebutuhan pangan rakyat. Pasalnya, masyarakat tertentu bukan konsumen beras. Untuk itulah, pangan lokal mereka juga perlu ditingkatkan produksinya agar kebutuhan pangan mereka juga terpenuhi. Penganekaragaman pangan akan dilakukan dengan melihat potensi masing-masing daerah.

"Pemetaannya kita lihat berdasarkan wilayah. Misalnya, kalau Sulsel itu sagu, perbatasan Riau juga sagu. Kalau di Papua itu umbi-umbian. Jadi kita kembangkan berdasarkan keungulan komparatif dan budaya masyarakat setempat," paparnya.

Diversifikasi pangan, lanjut dia, juga suatu bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal di daerah-daerah. Amran berjanji tidak akan hanya fokus meningkatkan produksi padi, jagung, dan kedelai, tapi juga pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian, dan sebagainya.

"Tahun ini kita anggarkan. Bukan fokus ke pajale (padi jagung kedelai) saja," kata Mentan.

Dengan kekayaan potensi pangan lokal ini, Amran yakin Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri.

"Dengan potensi pertanian dan kekuatan rakyat yang sangat besar, maka Presiden Jokowi menetapkan kebijakan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang berdaulat di bidang pangan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com