Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Perekonomian: Asumsi Pertumbuhan Ekonomi Diturunkan agar Lebih Realistis

Kompas.com - 23/06/2015, 22:40 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah menurunkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang diusulkan dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 agar lebih realistis. Asumsi pertumbuhan ekonomi diturunkan menjadi 5,5 hingga 6 persen dari target semula 6,2 persen.

Menurut Sofyan, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun depan masih tertekan sehingga target pertumbuhan ekonomi yang semula 6,2 persen dianggap terlalu ambisius.

"Kalau misalkan target pertama itu sampai 6,2 itu terlalu ambisius. Kita lihat lebih realistis 5,6 persen itu. Karena dengan pertumbuhan ekonomi yang masih seperti ini dan lemah, dan diperkirakan belum akan tumbuh untuk beberapa waktu, dengan kondisi ekonomi seperti itu maka kita akan lihat mendekati angka yang paling realistis," kata Sofyan, di Kantor Wakil Presiden, di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Meski pun nantinya kondisi perekonomian dalam negeri bisa membaik, pemerintah enggan mengambil risiko. Pemerintah bermain aman dengan mematok asumsi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,5 hingga enam persen.

"Walau pun nanti mungkin dalam prosesnya kalau ekonomi dunia membaik, program infrastruktur kita cepat, kita bisa tumbuh lebih dari itu tetapi untuk save-nya, kita tetapkan 5,5 hingga 6, itu hasil diskusi pemerintah," kata Sofyan.

Menurut dia, kondisi perekonomian nasional masih sangat dipengaruhi kondiis perekonomian dunia. Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, pemerintah terus mengupayakan percepatan realisasi program investasi.

"Kalau itu bisa kita lakukan, realisasi investasi seperti kita harapkan, Rp 5.600 triliun sekitar lima tahun yang akan datang, itu akan menciptakan pertumbuhan," ujar Sofyan.

Atas dasar itu, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan melalui belanja pemerintah, swasta, serta pembangunan investasi. Ia juga menyampaikan bahwa asumsi makro akan disesuaikan kembali menyusul turunnya asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2016 yang akan diusulkan tersebut.

"Saya pikir semua diganti, sedikit berbeda misalnya mata uang rupiah kalo enggak salah, perkiraannya Rp 13.000, ada beberapa, saya belum lihat," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com