Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Lion Grup Dikabarkan Marah ke Jonan, Ini Kata Stafsus Menhub

Kompas.com - 28/06/2015, 20:58 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sebelum pembekuan izin rute baru Lion Air dicabut, Bos Lion Grup yang juga Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana dikabarkan marah kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Alasannya, selama 4 bulan, Lion Air tak diperbolehkan mengajukan pembukaan izin rute baru. Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M. Djuraid tak menampik kabar itu. Menurut dia, persoalan pembekuan izin rute Lion Air tak harus dibawa ke ranah yang menurutnya tak proporsional.

“Sangat bisa dipahami kalau pemilik Lion atau pihak Lion marah dan lain sebagainya. Tetapi, mereka tidak perlu marah-marah, penuhi saja perbaikan yang diminta (Kemenhub). Begitu terpenuhi, ya sudah kita kasih izin pembukaan rute mereka,” ujar Hadi kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (26/6/2015).

Dia menuturkan, pembekuan izin rute Lion Air sejak Februari 2015 lalu merupakan treatment dari Kemenhub agar maskapai berlogo singa itu memperbaiki layanan hingga standar operasional prosedur (SOP) saat terjadi delay seperti yang terjadi pada pertenghan Februari 2015 lalu.

Setelah kejadian itu, kata Hadi, Lion Air berbenah. Maskapai berbiaya murah itu melakukan review menyeluruh terhadap SOP dan pelayanan kepada penumpang.

Lion dalam hal ini sudah menyediakan contact center, menyedikan pesawat cadangan yang bisa dipakai apabia ada satu pesawat yang harus menjalani perawatan, dan juga menyedikan dana tunai untuk kompensasi calon penumpang jika terjadi delay.

“Ini dalam rangka kepentingan publik agar publik tidak mengalami ketidakpastian saat delay itu kan,” kata dia.

Sebelumnya, Kemenhub telah mencabut pembekuan izin rute baru maskapai penerbangan Lion Air sejak 25 Juni 2015. Pembekuan izin rute baru itu dicabut karena Kemenhub memandang Lion Air sudah melakukan berbagai perbaikan dalam banyak hal.

Perbaikan itu menurut Kemenhub terangkum dari kesungguhan Lion memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) delay penerbangan (delay management). Usai pembekuan izin rute barunya dicabut, Lion Air langsung mengajukan 44 izin rute penerbangan baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com