Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artha Graha Gelar Operasi Pasar, Daging Sapi Dibanderol Rp 70.000 per Kg

Kompas.com - 29/06/2015, 13:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Artha Graha Group menggelar pasar murah sembako di 2.000 titik di Indonesia. Ini adalah pasar murah sembako kesekian kalinya yang digelar perusahaan milik Tomy Winata itu.

Sejumlah bahan yang dijual diantaranya beras, gula, daging sapi dan minyak goreng. Peluncuran pasar murah sembako ini dihadiri oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara –Reformasi Birokrasi Yudhi Chrisnandi.

Harga daging sapi yang diperjualbelikan di pasar murah ini diabnderol Rp 70.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan dengan harga daging sapi yang dijual Perum Bulog seharga Rp 88.000 per kilogram.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengapresiasi apa yang dilakukan Yayasan Artha Graha. “Paling tidak ini bisa mengendalikan harga. Saya kira titiknya cukup banyak, hampir di seluruh Indonesia,” kata Rachmat, di Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (29/6/2015).

Menurut Rachmat, operasi pasar semacam ini cukup efektif untuk menstabilkan harga. Sebab, kata Rachmat, kenaikan harga sembako saat ini sangat dipengaruhi oleh para spekulan yang mengacaukan mata rantai perdagangan.

“Operasi pasar ikut memotong mata rantai. Ini yang sebetulnya harus kita lakukan ke depan, di samping meningkatkan produksi. Mata rantai harus kita atur kembali,” lanjut Rachmat.

Lebih lanjut Rachmat berharap, dengan dipotongnya mata rantai ini, produsen dan pemilik barang bisa mendapatkan keuntungan, di sisi lain konsume tidak terbebani harga tinggi.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina menjelaskan operasi pasar bertujuan sebagai pasar penyeimbang. “Tapi ke depan, pengusaha yang menggelar operasi pasar seperti ini juga harus bersinergi dengan pasar lokal. Sehingga, tidak malah menjadi pesaing bagi mereka,” ucap Srie.

baca juga: Jokowi: Kalau Ada yang Main-main dengan Harga, Pasti Saya Kejar...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com