Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Group Tunda Terbang ke Australia

Kompas.com - 07/07/2015, 18:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mimpi Lion Group terbang ke Australia belum dapat terwujud. Pasalnya, manajemen menunda rencana penerbangan ke Australia hingga kondisi perekonomian dalam dan luar negeri stabil. Padahal, rencana ini sudah dicanangkan sejak tahun 2014 dengan target operasionalisasi pada tahun 2015.

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, pihaknya belum dapat memastikan waktu ekspansi penerbangan ini. Namun, perusahaan tetap menyiapkan sejumlah opsi untuk penerbangan ke Negeri Kanguru, yakni mendirikan perusahaan baru atau menggunakan Batik Air untuk terbang ke sana.

"Kami akan mencari local partner dengan Australia jika menggunakan opsi pendirian perusahaan di sana," katanya, Senin (6/7/2015) malam.

Perusahaan maskapai ini juga telah berhitung soal investasi dan regulasi untuk pendirian maskapai di Australia. Namun, mereka belum dapat menginformasikan nilai investasi tersebut.

Ia melanjutkan, jika regulator Negeri Kanguru membuka jalur atau open sky untuk penerbangan Indonesia-Australia, maka Lion Grup membatalkan rencana mendirikan perusahaan di sana karena biayanya akan lebih murah dibandingkan mendirikan perusahaan di sana. "Mungkin saja Australia akan open sky dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)," tambahnya.

Alasan perusahaan memilih ekspansi ke Australia lantaran ada pangsa pasar yang digarap dari negara ini. Misalnya, warganya memiliki kemampuan untuk membayar tiket dengan pelayanan penuh (full service) atau yang bertarif lebih mahal ketimbang tiket penerbangan low cost carrier. "Ada market internasional yang harus dipenuhi," ucapnya.

Sebagai informasi, Lion Grup saat ini memiliki 26 pesawat Batik Air dengan 80 penerbanganper hari. Jumlah lainnya adalah 103 pesawat Lion Air dan 41 pesawat Wings Air.

Edward mengatakan, rencana ekspansi ke Australia ini muncul karena perusahaan ingin mengulang kesuksesan Lion Grup saat berekspansi ke berbagai negara, seperti Malindo Air yang berbasis di Malaysia dan Thai Lion Air yang berbasis di Thailand pada tahun 2013 lalu. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com