Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Transaksi Gunakan Rupiah, Total Menurut Pemerintah

Kompas.com - 08/07/2015, 02:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Total E&P Indonesie mengaku akan menurut dengan keputusan pemerintah terkait kewajiban penggunaan rupiah untuk transaksi dalam negeri. Peraturan tersebut tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/3/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PBI yang mulanya diberlakukan efektif 1 Juli 2015 tersebut pada akhirnya diperlonggar untuk sektor minyak dan gas bumi (migas), karena dinilai akan menyulitkan operasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dengan BI telah bersepakat untuk membagi transaksi ke dalam tiga kategori transaksi. (baca: BI Setujui Transaksi di Sektor Energi Tak Semua Pakai Rupiah)

Vice President Corporate Communication HR and Finance Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto menuturkan, pihak Total akan segera melakukan konversi dari dollar ke dalam rupiah untuk transaksi kategori satu.

“Terus terang kategori satu itu kita akan mengkonversi,” kata Noviyanto, di Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Dalam kesepakatan antara Menteri ESDM dan Gubernur BI, kategori satu meliputi transaksi yang bisa langsung menerapkan ketentuan PBI. Misalnya, sewa kantor, sewa rumah, dan sewa kendaraan, gaji karyawan Indonesia, dan jasa-jasa pendukung lainnya.

Adapun untuk transaksi yang tergolong kategori dua, Noviyanto mengatakan ada kemungkinan kontrak-kontrak ke depan menggunakan lebih dari satu mata uang atau multicurrency. Namun, konsekuensinya nilai kontrak akan menjadi lebih mahal sebab vendor juga kemungkinan akan melakukan lindung nilai atas matauang mereka.

Sementara itu, untuk transaksi kategori tiga, seperti gaji pekerja asing (ekspatriat), masih diperbolehkan mengunakan mata uang asing. Namun yang jelas, kata Noviyanto, keputusan terbaru dari pemerintah cukup menjembatani kepentingan pengusaha di sektor migas.

“Makanya keputusan yang terakhir itu cukup akomodatif, walaupun kita sebetulnya berharap itu di-exam,” tutur Noviyanto.

Saat ini penggunaan mata uang Garuda di Total tidak lebih dari 20 persen dari total belanja tahunan yang mencapai 2,3 miliar dollar AS, atau setara Rp 30,59 triliun (kurs Rp 13.300).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com