Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusuh, Aktivitas di 2 Area Kerja Blok Cepu Dihentikan

Kompas.com - 01/08/2015, 22:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Operasi kerja di area Engineering Procumeent and Construtions (EPC)-1 dan 5 di proyek minyak Blok Cepu, Kecamatan Gayam, Bojonegoro, dihentikan pascakerusuhan yang terjadi pada Sabtu (1/8/2015) siang.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pengoperasian area EPC-1 akan lebih lama daripada pengoperasian kembali area EPC-5. Pasalnya, area EPC-1 merupakan area tempat terjadinya kerusuhan.

"Lokasi insiden sudah diamankan. EMCL (ExxonMobil Cepu Limited selaku operator) sangat mengutamakan keselamatan. Semua personel yang bekerja untuk EPC-1 dan EPC-5 dihentikan sementara. EPCL memprediksi, operasi EPC-5 akan lebih cepat bisa berjalan lagi. Namun, tidak untuk EPC-1 di mana insiden terjadi," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja Puja kepada Kompas.com, Jakarta, Sabtu (1/8/2015).

Meski aktivitas dua area di Blok Cepu dihentikan akibat terjadinya kerusuhan, Wirat mengungkapkan bahwa operasi pengeboran minyak tak terganggu. Namun, jumlah produksi berkurang.

"Tidak ada dampak pada operasi pengeboran. Produksi EPC-1 produksinya 55 barel per hari telah dihentikan sementara, namun masih masih memroduksi 32 barel per hari. Kita akan mulai operasi besok, semoga. Akan kami informasikan perkembangan terbaru," kata Wirat.

Sementara itu, Direktur Hulu Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan bahwa alasan menghentikan area EPC-1 dan 5 untuk mengamankan fasilitas strategis. Kementerian ESDM, kata dia, mengantisipasi terjadinya pengerusakan fasilitas lebih luas akibat kerusuhan.

"Penutupan untuk mencegah kecelakaan yang lebih besar maka beberapa fasilitas strategis diamankan sebagai efeknya produksi agak menurun sedikit. Mudah-mudahan besok dapat kembali normal (operasi Blok Cepu)," ucap Djoko.

Kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu dipicu kemarahan ribuan karyawan hingga merusak kantor dan mobil. Kejadian keributan di lokasi proyek terjadi sekutar pukul 12.00 hingga 12.30 WIB, bertepatan saat istirahat karyawan proyek minyak Blok Cepu.

Saat itu, ribuan pekerja proyek minyak Blok Cepu akan keluar dari lokasi proyek untuk makan siang. Namun, mereka harus antre karena hanya ada dua pintu keluar, padahal biasanya ada lima pintu. (baca: Kerusuhan di Blok Cepu karena Ribuan Pekerja Sulit Keluar Makan Siang)

Para pekerja akhirnya bersitegang dengan pihak keamanan yang kemudian berujung pada pelemparan, perkantoran hingga pembakaran mobil kontraktor milik area EPC-1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com