Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I, Realisasi Belanja Modal BUMN Baru 37 Persen

Kompas.com - 06/08/2015, 11:31 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi Belanja modal (capital expenditure/capex) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada semester I-2015 baru mencapai Rp 119,3 triliun, atau 37 persen dari total rencana capex 2015 sebesar Rp 320 triliun.

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, realisasi capex semester I-2015 didorong oleh dua sektor utama yang menyumbang share paling besar. "Capex ini didominasi sektor pengadaan gas, uap, dan udara dingin sebesar 40,9 persen. Lalu sektor pertambangan dan penggalian sebesar 20,8 persen," ujar Rini di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu malam (5/8/2015).

Lebih lanjut dia menjelaskan, realisasi capex BUMN tersebut terwujud dalam bentuk pelaksanaan proyek-proyek. Nilai total proyek BUMN yang bersifat multiyears jangka waktu 1-3 tahun dan bernilai Rp 100 miliar per proyek sebesar Rp 318 triliun dan 5,1 miliar dollar AS dari sekitar 86 proyek yang berasal dari 25 BUMN.

Dari nilai proyek itu, target penyelesaiaan proyek sampai akhir tahun 2015 sebesar Rp 165,75 triliun dab 471,8 juta dollar AS. Sementara realisasi sampai akhir semester I-2015 baru Rp 94,52 triliun dan 449,8 juta dollar, atau 57,03 persen dari target akhir tahun.

"Dari 86 proyek itu misalnya proyek pembangunan jalan tol senilai Rp 61,59 triliun, proyek pembangkit listrik tenaga uap senilai Rp 46,33 triliun dan 1,5 miliar dollar, proyek eksplorasi minyak dan gas Rp 79,82 triliun," kata Rini.

Meski realisasi belanja modal BUMN baru 37 persen, Menteri Rini masih optimis investasi BUMN Rp 320 triliun sepanjang 2015 bisa terealisasi 100 persen. "Hingga akhir tahun kami masih optimistis tercapai, karena realisasi belanja BUMN kecenderungannya terjadi di semester II," kata Rini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com