Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Bangun PLTN di Kalimatan, PLN Beri Jaminan Tak Akan Impor Listrik

Kompas.com - 12/08/2015, 04:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Rencana Malaysia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di wilayahnya yang berada di pulau Kalimantan mendapatkan perhatian Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).

Kekhawatiran Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengimpor listrik hasil PLTN itu pun muncul di jajaran petinggi Kementerian. Namun, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir menegaskan bahwa PLN tak akan mengimpor listrik hasil PLTN Malaysia. Bahkan, Sofyan menjamin hal itu tak kan terjadi karena PLN sudah memiliki perencanaan infrastruktur listrik di Kalimantan.                                                                                                        

"Menjamin, menjamin (tak akan impor listrik dari PLTN Malaysia). Pokoknya 2019 itu sudah 97 persen (pembangunan infrastruktur listrik di Kalimantan)," ujar Sofyan Basyir saat ditemui usai rapat koordinasi bersama Bank Indonesia, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah di Balikpapan, Selasa (11/8/2015).

Dia menjelaskan, pemerintah bersama PLN sudah memiliki rencana pembangunan infrastruktur listrik di Kalimantan. Rencana itu, kata dia sudah termasuk ke dalam program pembangunan pembangkit  35.000 megawatt diseluruh Indonesia.

Berdasarkan data PLN, kapasitas listrik yang terpasang di Kalimantan hingga saat ini baru 1.689 megawatt dengan rasio elektrifikasi sebesar 76 persen. Artinya, hingga saat ini pulau yang kaya sumber daya alam itu masih defisit listrik 26 persen.

Pemerintah sudah memiliki rencana membangun pembangkit listrik 2.852 megawatt di Kalimantan hingga 2019 nanti. Listrik sebesar itu akan terbagi ke dalam 40 pembangkit listrik diseluruh Kalimantan. Sementara untuk dananya, Pemrintah mengatakan bahwa proyek pembangunan pembangkit listrik hampir 3.000 megawatt itu akan menggunakan skema pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP).

Direktorat Jendral Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana mengaku sedang mengonfirmasi ke Malaysia mengenai rencana itu negeri jiran itu membangun PLTN di Kalimantan. Menurut dia, pembangunan PLTN di Kalimatan akan memiliki dampak yang negatif buat Indonesia karena listrik hasil PLTN itu justru akan dijual ke wilayah Kalimatan.

"Saya lagi cek ini, apa betul tetangga kita Malaysia akan bangun PLTN di Kalimantan, kan tragis, itu pulau lebih banyak kita yang menggunakan," kata Rida kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com