Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Andrinof: Tawaran Tiongkok untuk Kereta Cepat Lebih Menarik

Kompas.com - 12/08/2015, 07:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago mengakui tawaran Tiongkok untuk proyek pembangunan High Speed Railway (HSR) alias kerta cepat Jakarta-Bandung lebih menarik dibandingkan kompetitor, Jepang.

“Semua secara keseluruhan banyak aspek yang secara ekonomis dan teknis menunjukkan nilai lebih, termasuk interest rate dan grace period termasuk tingkat kandungan dalam negeri,” kata Andrinof usai menerima kunjungan dari Menteri Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi (National Development and Reform Commission/NDRC) Xu Shaoshi, Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Andrinof mengatakan, Tiongkok berencana membangun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dengan anggaran mereka sendiri, tanpa membebani APBN. Diperkirakan total investasi yang dibutuhkan sebesar 5,5 miliar dollar AS, atau setara Rp 73,7 triliun (kurs Rp 13.400).

Adapun bunga pinjaman yang ditawarkan pihak Tiongkok sebesar 2 persen dengan grace period selama 10 tahun, dan jangka waktu pengembalian selama 40 tahun. “Iya (totalnya 50 tahun). Memang mereka banyak keunggulan,” kata Andrinof.

Sebelumnya, Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yakni Hiroto Izumi menyampaikan Jepang telah menyediakan anggaran sebesar Rp 60 triliun untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Dengan grace period dan jangka waktu pengembalian yang sama yakni 50 tahun, bunga pinjaman yang ditawarkan Jepang lebih rendah, yakni 0,5 persen.

(baca: Jepang Tawarkan Investasi Rp 60 Triliun untuk Proyek Shinkansen)

Namun Andrinof menegaskan, dalam mengambil keputusan investor mana yang akan menggarap proyek kereta cepat, pemerintah tidak hanya mempertimbangkan soal murah.

“Semuanya dong. Bukan hanya murah dari segi akuntansi finansial. Tapi secara ekonomis maksudnya, dampak pemakaian tingkat kandungan dalam negeri, tenaga kerja, pemakaian asal tenaga kerja, fasilitas publik, pelayanan, penentuan lokasi,” kata Andrinof.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com