Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Perjalanan Wisata Jabar Ajukan Penangguhan Penggunaan Rupiah

Kompas.com - 12/08/2015, 22:42 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Asociation of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) atau Ikatan Agen Tour dan Perjalanan Indonesia Jawa Barat mengajukan penangguhan penggunaan rupiah sebagai alat tukar transaksi dalam segala bentuk bisnisnya.

Surat pengajuan disampaikan ke Bank Indonesia beberapa pekan lalu. "Kami mengajukan penangguhan hingga rupiah stabil. Dalam surat, kami tidak menyebutkan batas waktu pengajuan penangguhan, hanya hingga rupiah stabil saja," ujar Ketua Asita Jawa Barat Budijanto Ardiansjah kepada Kompas.com, Rabu (12/8/2015).

Budijanto menjelaskan, untuk konsumen domestik dengan perjalanan dalam negeri, penggunaan rupiah tidak menjadi masalah. Namun, untuk konsumen asing atau perjalanan ke luar negeri, fluktuasi rupiah sangat berpengaruh. Dalam sejumlah kasus, fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika menyebabkan pihaknya merugi.

Ia mencontohkan ketika pihaknya menandatangani kontrak dengan sejumlah nilai yang dirupiahkan. Ketika acara tiba, pihaknya gigit jari karena terjadi perbedaan kurs yang lumayan sehingga mengalami kerugian. Belum lagi faktor psikologis konsumen.

Dalam beberapa kasus, beberapa kliennya biasa membayar dalam bentuk dollar AS, misalnya 5.000 dollar AS. Namun begitu di rupiahkan nilainya menjadi puluhan juta. Kliennya langsung kaget dan menunda perjalanan. Padahal jumlahnya sama saja.

“Penangguhan ini bukan berarti kami tidak setuju. Kami setuju dengan penggunaan rupiah sebagai alat transaksi, tapi untuk sekarang disaat nilai tukar rupiah tidak bisa diprediksi, kami memohon adanya penangguhan,” ucapnya.

Sebenarnya, sambung Budijanto, bukan hanya perusahaan tour and travel yang membutuhkan kestabilan mata uang. Karena perusahaan manapun di Indonesia, terutama yang biasa menggunakan mata asing, sangat mendambakan nilai rupiah yang stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com