Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Impor Untungkan Negara Orang, Rugikan Negara Sendiri!

Kompas.com - 13/08/2015, 07:47 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

BERAU, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan keprihatinannya akan anggapan bahwa impor menjadi solusi untuk bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Baginya, impor dapat merugikan negara.

"Impor itu memguntungkan negara orang, tapi merugikan negara kita. Sebelum impor kita harus evaluasi apakah petani kita memang tidak dapat mencukupi kebutuhan pangannya di sini," ujar Amran pada kunjungan kerja di Berau, Kalimantan Timur, Rabu (12/08/2015).

Menurut dia, impor seharusnya dihindari. Ia mengaku seringkali harus tahan telinga akan cerita dan harapan adanya kebijakan impor. Kejadian itu terjadi saat beras dan bahan pangan lain mengalami kenaikan harga.

"Kebijakan itu dibuat dengan mempertimbangkan kecukupan bahan makanan di masyarakat. Seperti pada Februari lalu, beras naik 30 persen, kemudian banyak yang menyarankan untuk impor (beras). Saat itu, saya keliling dari Aceh hingga Merauke untuk melihat kecukupan beras, dan ternyata aman. Maka, tidak ada impor bila petani dapat memenuhinya," ujar Amran.

Hal serupa terjadi sebelum Lebaran tiba sebulan lalu. Memang, menurut Mentan, ada kenaikan beras pada saat itu. Setelah didalami, kenaikan hanya terjadi di kota, bukan dari petani. Hal itulah yang membuatnya heran, sebab bersediaan beras dari petani cukup, tetapi harganya tetap naik.

"Rupanya terjadi anomali. Beras naik di kota, tapi petani tidak menikmati kenaikan harga ini," ujar Amran.

Tapi, syukurnya, kata Mentan, hal itu dapat diatasi. Hingga Lebaran usai, beras dari petani dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor.

"Saya yakin, petani-petani Indonesia dapat mencukupi produksi dalam negeri," katanya.

Saat ini, hal serupa juga tengah diserukan masyarakat. Kenaikan harga daging sapi menggerakkan banyak orang yang berharap akan kebijakan impor.

"Tiap ada kenaikan, orang langsung berteriak impor. Sabar, beri saya kesempatan dan akan segera saya selesaikan. Padahal, bila harga daging naik, masyarakat dapat mencari alternatif makanan lain. Ikan, misalnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com