Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thomas Lembong Harus Belajar Perdagangan Dalam Negeri Termasuk Soal Daging Sapi

Kompas.com - 13/08/2015, 08:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dinilai harus belajar banyak mengenai perdagangan tradisional dalam negeri, termasuk urusan daging sapi. Pengalaman Thomas selama ini lebih banyak berurusan dengan urusan luar negeri yang berkaitan dengan manajemen aset dan institusi keuangan.

"Tapi memang untuk perdagangan dalam negeri seperti urusan daging dia mesti belajar banyak dan mesti berkoordinasi banyak. Di situlah harus dibantu baik oleh Menko atau Pak Wapres," kata Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi, di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (12/8/2015).

Thomas merupakan pengusaha dan memiliki gelar Bachelor of Arts dari Harvard University pada 1994 lalu. Dia juga sempat terpilih menjadi Young Global Leader (YGL) oleh World Economic Forum (WEF) pada 2008 lalu.

Saat ini, Thomas Lembong menjabat sebagai CEO dan Managing Partner dari perusahaan investasi, yaitu Quvat Capital. Berdasarkan beberapa referensi, pengusaha muda ini juga sempat mengecap pengalaman bekerja di Deutsche Bank, Morgan Stanley, dan Farindo Investments.

Selain itu, selama dua tahun, Thomas Lembong juga sempat menjabat sebagai Division Head dan Senior Vice-President dari Indonesian Bank Restructuring Agency. Sofjan juga menyampaikan bahwa Thomas harus belajar cepat karena 65 persen urusan yang ditangani Kemendag berkaitan dengan perdagangan tradisional dalam negeri.

Sofjan yakin Thomas adalah orang yang dipercaya Presiden Joko Widodo untuk mengisi posisi Mendag. Jokowi tahu betul bahwa sosok Thomas bisa diterima para investor asing. Ia diharapkan bisa turut membantu Presiden dalam menangani promosi komoditas Indonesia ke luar negeri. Thomas bahkan telah membuat peta relasi antara Indonesia dengan negara lain.

"Dia punya kemampuan manajerial dan orang yang pintar ada yang bisa belajar cepat dan saya pikir dalam menghadapi situasi-situasi ini kalau kita bantu, ini dia pasti bisa," sambung Sofjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com