Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Energi Listrik Harus Bisa Diandalkan

Kompas.com - 19/08/2015, 20:47 WIB

KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur energi listrik tidak sekadar mengutamakan segi pembiayaan yang kuat. Hal paling penting dalam penyediaan energi listrik adalah infrastrukturnya harus bisa diandalkan.

Adalah Fumio Otani, Corporate Vice President and Corporate Representative-Asia Toshiba Corporation yang mengemukakan hal itu pada Rabu (19/8/2015). Fumio menyampaikan pandangannya terkait realisasi rencana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membangun pembangkit listrik tambahan berkekuatan 35 gigawatt. Pembangunan pembangkit tersebut bertahap lima tahun ke depan mulai dari saat ini.

Fumio Otani mengutip catatan pemerintah Indonesia yang menunjukkan bahwa permintaan pasokan energi listrik di Indonesia terbilang pesat. Angka pertumbuhan permintaan itu mencapai 7,8 persen per tahunnya. "Sebetulnya, sumber energi kelistrikan Indonesia sangat banyak dan bermutu," imbuh Fumio.

Khusus untuk panas bumi, Indonesia memunyai kapasitas hingga 27000 megawatt. Tapi, hanya empat persen dari jumlah itu yang dikembangkan. Indonesia berada di peringkat kedua soal potensi tersebut. Di peringkat pertama adalah Amerika Serikat dengan 39000 megawatt. Di negara Uwak Sam tersebut, pemanfaatannya sudah mencapai delapan persen.

Terkini, kata Fumio, pihaknya berperan dalam pembangunan dan pengelolaan pada dua PLTP yakni di Patuha, Jawa Barat, dan Sarulla di Sumatera Utara. Di Patuha, Toshiba menempatkan pembangkit panas bumi pertama, silinder tunggal, turbin arus aksial, serta generator.

Sementara, di Sarulla, Toshiba memasok 3 x 110 megawatt power train yang masing-masing terdiri dari 60 megawatt sistem flash dan sistem biner 50 megawatt. Fumio menambahkan di proyek itu pula, pihaknya menjadi penyedia 3 x 60 megawatt turbin bertekanan balik dan pembangkit daya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com