Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Gelontorkan Rp 100 Miliar untuk Pulau-pulau Terluar

Kompas.com - 20/08/2015, 11:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelontorkan Rp 100 miliar per pulau untuk mengangkat perekonomian masyarakat di pulau-pulau kecil dan terluar.

Sekretaris Jenderal KKP Sjarief Widjaja menuturkan, pada tahun ini program pengembangan pulau kecil dan terluar dirintis di lima pulau, yaitu Simeulue, Natuna, Sangihe, Merauke, dan Saumlaki.

“Tahun depan kita tambah lagi, ada Talaud, Morotai, Biak, Kisar, Timika, Tual, dan beberapa di pesisir, seperti di utara Bali dan Rote, Nunukan, serta Sarmi di Jayapura,” ungkap Sjarief dalam paparan, Rabu (19/8/2015).

Secara bertahap, KKP menargetkan 31 pulau kecil-terluar yang berpenduduk sudah terangkat perekonomiannya, dalam lima tahun depan. “Setiap kawasan, kita target gelontorkan Rp 100 miliar. Kita berharap dengan dana dan program yang terpadu, maka pulau-pulau tersebut bisa mandiri,” jelas Sjarief.

Pengembangan ekonomi masyarakat di pulau kecil dan terluar menjadi salah satu prioritas KKP. Sebab, peran pulau kecil dan terluar amat penting bagi kesatuan NKRI. Sjarief menjelaskan Indonesia terdiri dari 17.504 pulau, dimana sebanyak 13.466 di antaranya sudah bernama dan terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dari pulau yang bernama dan terdaftar itu, sebanyak 92 diantaranya ada di kawasan perbatasan. “Sebanyak31 pulau dari92 itu berpenghuni,dan 61 pulau tidak berpenghuni,” sambung Sjarif.

Peran strategis
Peran strategis pulau, kata Sjarief ada tiga hal yakni secara geografis, politis, dan ekonomis. Secara geografis, pulau berperan menentukan titik dasar perbatasan wilayah Indonesia.

“Kalau sampai pulau-pulau itu tenggelam, kita akan kehilangan titik batas wilayah indonesia. Contoh kalau Natuna tenggelam, batas wilayah kita akan bergeser. Indonesia punya kepentingan menjaga semua wilayah, menjaga pulau tadi untuk tetap eksis dari sisi geografis,” kata dia.

Dari sisi politis, Sjarief menuturkan, masyarakat di pulau kecil dan terluar harus juga merasa menjadi bagian dari NKRI. Oleh karenanya, pemerintah harus memastikan mata uang yang digunakan, misalnya, adalah rupiah.

Sementara itu dari sisi ekonomi, ekonomi masyarakat di pulau kecil dan terluar harus berinduk pada ekonomi Indonesia. “Atas dasar itu Ibu Menteri (Susi Pudjiastuti) bertekad dalam Rencana Kerja 2015-2019, 92 pulau tadi diupayakan terisi program pemerintah, utamanya penguatan ekonomi masyarakat lokal,” ucap Sjarief.

baca juga: Menteri Susi Dituding Akan Jual 15 Pulau ke Investor Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com