"Bandaranya sekarang hanya 800 meter untuk pesawat kecil. Kami akan minta tingkatkan jadi 1.500 meter supaya pesawat yang agak besar bisa masuk. Mereka (turis) bisa langsung naik kapal atau yacht ke daerah sekitar," kata Rizal di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Rizal mengatakan, pihaknya akan meminta Kementerian Perhubungan untuk membangun beberapa pelabuhan, agar turis yang naik kapal atau yacht bisa langsung menikmati pariwisata di Kepulauan Seribu.
"Nanti akan dilanjut dengan task force (satuan kerja) biar konkret. Misal bangun pelabuhan ukurannya berapa, anggarannya berapa, itu akan disusun," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pihaknya akan melanjutkan pembangunan bandara di Pulau Panjang Besar, Kepulauan Seribu, yang pernah beroperasi setelah 1998 lalu.
"Di Pulau Panjang sudah ada bandara sebetulnya, hanya sekarang kita mau kembangkan, ini kan supaya ada elit masuk," katanya.
Pihaknya mengatakan proses lelang sudah bisa dimulai tahun ini sehingga tahun depan proyek tersebut bisa segera dimulai.
Ahok, sapaan akrab Basuki, juga mengatakan pihaknya akan membangun bandara tersebut dengan menggandeng pihak swasta termasuk untuk proyek reklamasi pulau dan villa-villa di sekeliling pulau tersebut.
Pemprov DKI sendiri, kata dia, tengah merumuskan cara lelang agar pihak swasta tertarik membangun, memelihara, dan mengoperasikan bandara serta mau melaksanakan proyek reklamasi pembangunan villa di pulau tersebut.
"Memang jauh lebih cepat pakai swasta, tapi yang penting semua sertifikatnya punya DKI. Ini akan kita kembangkan, tapi formula sistem pelelangannya belum ketemu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.