Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres LRT Segera Dikirim ke Jokowi, Adhi dan Jakpro Ditugasi Bangun Prasarana

Kompas.com - 21/08/2015, 08:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Sumber
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah akhirnya memutuskan melelang operator sekaligus pengadaan sarana light rail transit (LRT) Jabodetabek. Pemerintah juga menunjuk PT Adhi Karya Tbk dan PT Jakarta  Propertindo sebagai pelaksana pembangunan prasarana moda transportasi kereta ringan tersebut. Hal itu bakal tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan, paling lambat hari Jumat (21/8/2015) ini draft perpres bisa dikirim ke Presiden Joko Widodo.

“Memang yang tadinya agak berbeda pendapat itu pembangunan prasarana dan sarananya. Tadinya disatukan, sekarang dipecah dua,” kata Darmin usai menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama di kantornya, Kamis (20/8/2015).

Dalam draft Perpres tersebut prasarana LRT untuk wilayah Bogor-Depok-Bekasi akan dikerjakan oleh Adhi Karya. Sedangkan prasarana LRT untuk wilayah DKI Jakarta akan dikerjakan oleh BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Prasarana LRT akan mencakup pembangunan rel, stasiun, serta depo. Sedangkan sarananya meliputi pengadaan kereta sekaligus pengoperasian dan perawatannya.

Kereta layang tersebut akan melintang dengan tujuh koridor mulai dari Jakarta, Bogor, Bekasi dan Tanggerang.

Darmin menjelaskan, pembangunan prasarana LRT di Bogor, Tanggerang, dan Bekasi akan digelar oleh Adhi Karya. Sementara Jakpro akan menyiapkan prasarana di wilayah ibukota.

"Tapi, hanya untuk mengerjakan saja, setelah selesai akan diproses penyerahannya ke negara,  penggantian biaya," kata Darmin.

Sayangnya, Darmin belum menjelaskan target waktu pelaksanaan tahapan lelang sarana LRT maupun tahapan konstruksinya. Yang jelas, setelah calon beleid terbit, proses lelang sarana LRT maupun groundbreaking prasananya bisa segera dilangsungkan.

Sementara Basuki Tjahaya mengatakan, pihaknya mendukung langkah pemerintah pusat mengalokasikan pembangunan prasarana LRT lewat APBN. Maklum, dana untuk pembangunan prasarana tinggi, yakni bisa mencapai 80 persen dari total investasi Rp 7 triliun.

Basuki mengatakan, bila pembangunan kereta layang dipaksakan tanpa campur tangan APBN, maka proyek akan tidak ekonomis dan terancam mangkrak sebagaimana proyek monorel.

"Beban prasarana tuh bisa 70 persen hingga 80 persen, makanya tidak bisa untung. Sedangkan Hongkong bisa untung karena ada properti, tapi kan Adhi Karya tidak kuasai properti sepanjang jalan LRT,"  jelas Basuki.

Basuki mengharapkan, tahapan konstruksi LRT bisa dimulai Januari 2016 mendatang. LRT ditargetkan bisa diselesaikan pada 2018, sehingga bisa menjadi salah satu solusi pengurai kemacetan di Jakarta.

Sebelumnya, Pemprov DKI juga telah menugaskan Jakpro untuk bekerja sama dengan PT Pertamina untuk membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG). Pembangkit tersebut dipersiapkan untuk menopang kebutuhan listrik untuk LRT. (Muhammad Yazid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com