Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kaitan Petahana Maju Pilkada dengan Serapan Anggaran

Kompas.com - 21/08/2015, 20:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro mencermati ada dua risiko dari pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak terhadap penyerapan anggaran daerah. Pertama, mendorong serapan anggaran, dan kedua memperlambat serapan anggaran.

Bambang mengatakan, pilkada serentak boleh jadi mendorong penyerapan anggaran daerah di empat bulan terakhir tahun ini. “Terutama daerah yang incumbent-nya (petahananya) mau maju lagi,” kata Bambang, di Jakarta, Jumat (21/8/2015).

Bambang menuturkan lebih jauh, petahana yang maju kembali dalam pilkada akan menunjukkan prestasi pemerintahannya. Dengan begitu, dimungkinkan penyerapan anggaran daerah empat bulan tersisa tahun ini akan lebih cepat.

Bambang juga mengatakan, penyerapan anggaran daerah yang lebih cepat mungkin juga terjadi seiring dengan telah dimulainya masa kampanye. “Yang satu (risiko) lagi juga mungkin, terutama incumbent yang tidak mau maju. Jadi, ‘Ah emang gua pikirin. Duitnya terserap berapa toh udah enggak kepilih lagi’,” lanjut Bambang.

Asal tahu saja, simpanan dana pemda di perbankan hingga Juni 2015 masih banyak, yakni mencapai Rp 273,5 triliun. Pada Januari 2015 simpanan dana pemda di perbankan sebesar Rp 168,9 triliun, dan naik menjadi Rp 181,2 triliun pada Februari 2015. “Yang agak tajam Maret, naik langsung menjadi Rp 227,7 triliun,” imbuh Bambang.

Sebulan kemudian, dana pemda yang tersimpan di perbankan meningkat menjadi Rp 253,7 triliun, dan kembali naik pada Mei 2015 mencapai Rp 255,3 triliun. “Juni naik menjadi Rp 273,5 triliun. Sebenarnya soal ini sudah ‘bunyi’ sejak Mei lalu saya sampaikan, tapi bukannya ada perbaikan, malah nambah,” sesal Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com