Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Kejahatan Perikanan, Menteri Susi Gandeng Norwegia

Kompas.com - 22/08/2015, 15:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menegaskan komitmen kuat Pemerintah Indonesia untuk memerangi kejahatan perikanan dan Illegal, Unreported and Unregulated (IUU) Fishing.

Hal ini diutarakan Menteri Susi saat membuka membuka dialog bilateral RI-Norwegia yang khusus membahas mengenai IUU Fishing dan kejahatan perikanan di Oslo, demikian Sekretaris Pertama PF Ekonomi KBRI Oslo, Hartyo Harkomoyo kepada Antara London, Sabtu (22/8/2015).

Menteri Susi juga menyampaikan kebijakan dan upaya Indonesia dalam meningkatkan pemanfaatan laut sebagai kekuatan RI dan mengharapkan dukungan dan kerja sama Norwegia dalam memerangi IUU Fishing.

Pertemuan berlangsung selama dua hari Menteri Susi didampingi Dubes RI untuk Norwegia Yuwono A. Putranto, Ketua Satgas IUU Fishing Mas Achmad Santosa, Direktur Polair Baharkam Polri Brigjen Pol Muhammad Chaerul Noor, Direktur Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Carlo Brix Tewu, Karo Renkrim Baharkam Polri Brigjen Pol Kamil Razal, dan Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Kementerian Keuangan Estu Budiarto.

Pihak Norwegia yang hadir terdiri dari pejabat tinggi Kementerian Perikanan, Coast Guard, Ministry of Justice and Public Security, Kementerian Luar Negeri, Badan Investigasi Kriminal Norwegia (KRIPOS), Badan Investigasi untuk Kejahatan Ekonomi dan Lingkungan Norwegia (kokrim) , Otoritas Pajak Norwegia, dan Bea Cukai.

Pada kesempatan itu, Dirjen Budidaya dan Perikanan Kementerian Perikanan Norwegia, Vidar Landmark menyatakan, Indonesia merupakan mitra yang penting bagi Norwegia. Oleh karena itu, Pemerintahnya sangat menyambut baik inisiatif Pemerintah Indonesia. "Norwegia siap mendukung serta bekerja sama baik secara bilateral maupun di berbagai forum internasional mengenai isu IUU Fishing," tegasnya.

Menteri Susi berpendapat forum dialog ini menjadi wadah yang bermanfaat bagi kedua negara untuk saling berbagi pengalaman dan tukar pikiran mengenai kasus IUU Fishing yang terjadi di wilayah masing-masing karena memiliki kesamaan pandangan isu IUU Fishing adalah kejahatan yang multidimensi dan mengglobal.

Menteri Susi mengakui pertemuan tersebut berhasil mengidentifikasi bentuk kerja sama kongkrit yang dapat dilakukan oleh kedua negara dalam menangani IUU Fishing dan kejahatan perikanan.

Kunjungan Menteri Susi ke Norwegia merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral Presiden RI dengan Perdana Menteri Norwegia di Jakarta April lalu dan pertemuan Komisi Bersama Menlu RI dengan Menlu Norwegia di Oslo Juni lalu.

Selama di Norwegia dari tanggal 18 hingga 21 Agustus , Menteri Susi mengadakan berbagai pertemuan di kota Trondheim dan Oslo. Secara umum kunjungan kerja ini dimaksudkan membahas rencana kerja sama kedua negara di bidang aquaculture, sustainable fisheries, dan IUU Fishing.

Untuk menindaklanjuti kunjungan kerja Menteri Susi, Menteri Perikanan Norwegia, Elisabeth Aspaker direncanakan akan melakukan kunjungan balasan ke Indonesia pada bulan November mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com