Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19 Negara Bahas Hak Nelayan Kecil

Kompas.com - 24/08/2015, 15:05 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

KUTA, KOMPAS.com - Hak nelayan kecil menjadi topik pembahasan pada forum internasional tingkat Asia Tenggara dalan kegiatan The Southeast Asia Regional Consultation Workshop pada 24-27 Agustus 2015 di Kuta.

"Kita sebagai negara juga bertanggungjawab terhadap nelayan-nelayan kecil. Kita mengajak negara-negara untuk membahas panduan yang tak lain tujuan pertemuan ini untuk mengidentifikasi keseluruhan permasalahan perikanan skala kecil, menginventarisir, kemudian membangun visi, prioritas dan tujuan serta kerangka kerja aksi regional," kata Dirjen Perikanan Tangkap, Kementrian Kelautan Dan Perikanan, Gellwynn Jusuf, Kuta, Badung, Bali, Senin (24/8/2015).

Gellwynn juga menyampaikan perikanan kecil di Indonesia memiliki andil besar dalam mendukung pembangunan di sektor kelautan dan perikanan. Nelayan kecil di Indonesia yang terdaftar mencapai 3 juta orang, belum lagi yang tak terdaftar.

Sementara data dari Organisasi Pangan Dunia (FAO) menyebutkan, nelayan di dunia mencapai 500 juta nelayan. Itu artinya, cukup besar kontribusi nelayan bagi pembangunan di negara masing-masing.

"Pembahasannya mengenai gender, kehidupannya, bagaimana jaminan hak mereka (nelayan), bagaimana pemerintah berpihak kepada nelayan, masalah akses nelayan terhadap sumber alam, masalah kepemilikan dan sebagainya. Ini masalah perlindungan hak dan pemberdayaan kepada nelayan kecil," tambahnya.

Acara dihadiri oleh undangan dari 19 negara diantaranya Indonesia, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, Timor Leste, Vietnam, dan Jepang.

Selain itu juga dihadiri akademisi, perwakilan organisasi internasional serta perwakilan dari beberapa kementerian dan lembaga.

Dalam workshop ini dapat ditegaskan bahwa posisi Indonesia yang berkomitmen dalam kemajuan pembangunan dan pengelolaan perikanan skala kecil di kawasan Asia Tenggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com