Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Anjlok, Gebrakan Kabinet Kerja yang Baru Ditunggu

Kompas.com - 24/08/2015, 15:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Fadhil Hasan menuturkan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat di level 4.146,37 (pada perdagangan pukul 12.00) disebabkan faktor eksternal, dan juga faktor internal.

“IHSG anjlok karena faktor eksternal, dan pelaku pasar masih belum melihat kinerja dari reshuffle kabinet kemarin,” kata Fadhil, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Salah satu sentimen negatif yang melorotkan IHSG adalah ketidakpastian Federal Reserve dalam mengerek suku bunga acuan. Kekhawatiran akan perang mata uang juga memberikan tekanan dari eksternal terhadap bursa saham.

“Kalau tidak ada kepastian, tidak ada confidence, pasti pasar bergejolak termasuk Indonesia. Cuma di Indonesia ditambah faktor internal. Internal ini masalah pelemahan nilai tukar rupiah, karena pemerintah yang memang tidak bisa memberikan confidence ke pasar,” ucap Fadhil.

Fadhil mengatakan, kinerja kabinet kerja yang baru utamanya para menteri ekonomi sangat dinanti. Pasar memang mengharapkan perbaikan dari perombakan kabinet. “Karena selama ini komposisi menteri ekonomi (sebelum reshuffle) kurang bisa memberikan dukungan ke Jokowi,” ucap Fadhil.

Ia pun mencontohkan, menteri-menteri di bidang ekonomi bisa berkoordinasi seperti pada zaman Sri Mulyani dan Boediono. Dia menilai, pada waktu itu koordinasi antara pengambil kebijakan di sektor fiskal dan moneter bisa berjalan baik.

“Tapi untuk sekarang ini bagaimana pun yang bisa mengkoordinasi fiskal dan moneter kan Presiden. (Tapi) Ini tidak. Presiden tidak bilang langkah-langkah langsung,” kata Fadhil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com