Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terpuruk, Apindo Imbau Pengusaha Lepas Dollar AS

Kompas.com - 24/08/2015, 20:54 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengimbau agar para pengusaha mau melepas dollar AS mereka. Pasalnya, saat ini nilai tukar rupiah begitu terpuruk hingga menyentuh angka 14.000 per dollar AS. "Imbauan pasti, tetapi kan setiap orang ini pemikirannya beda-beda kan. Ada orang simpan dollar untuk security, tetapi ada juga yang simpan dollar justru untuk spekulasi. Kita imbau pasti," ujar Ketua Apindo Haryadi Sukamdani saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Lebih lanjut, kata dia, saat ini bukan hanya para pengusaha yang memilih menyimpan dollar di tengah situasi rupiah saat ini. Situasi tersebut, kata dia, merupakan situasi yang sangat mengkhawatirkan karena rupiah tak lagi dipercaya.

Haryadi sempat menyindir para penguasa yang saat ini menyimpan dollar AS dan tak mau melepas. Menurut dia, setiap orang yang saat ini menyimpan dollar AS sama saja dengan memikirkan diri sendiri. "Saya rasa saat ini bukan hanya pengusaha saja yang simpan dollar, tapi semua juga menjadi enggak percaya kepada rupiah. Ini kan bahaya. Ini yang mesti dibangun lagi nasionalisme dan jangan pada memikirkan dirinya sendiri semua, kan repot ini kalau begini," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta para eksportir untuk melepas valuta asing (valas) sebab tekanan terhadap nilai tukar rupiah terus berlanjut. Nilai tukar mata uang Garuda pada penutupan sore ini, Senin, berada di Rp 14.049 per dollar AS. "Eksportir sekarang sudah saatnya melepas valuta asing agar supply dan demand seimbang, agar nilai tukar enggak tertekan," ucap Agus ditemui di Gedung DPR, Jakarta, sore tadi.

Agus menengarai, nilai tukar rupiah yang pada perdagangan hari ini sempat tembus 14.000 per dollar AS disebabkan adanya aksi jual di pasar saham (sell off). Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com