KOMPAS.com - Mencatatkan posisi kredit macet (NPL) hingga Juni 2015 pada angka di bawah lima persen membuat Bank Victoria terbilang masih sehat. Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Irwan Lubis, kemarin, mengatakan hal tersebut.
OJK, imbuh Irwan, juga menilai dari sisi ketahanan modal, Bank Victoria masih bagus. Rasio Kecukupan Modal (CAR) ada di posisi 19,6 persen. Sementara, total kredit mencapai Rp 11 triliun dengan dana pihak ketiga sebesar Rp 14 triliun. Asetnya mencapai 19,9 triliun.
Bank Victoria juga mencatatkan bahwa rasio keuangan perusahaan perbankan yang berhubungan dengan aspek likuiditas (LDR) besarnya 91 persen. Posisi ini, kata Irwan, menunjukkan bahwa Bank Victoria memiliki fungsi intermediasi perbankan yang masih bagus.
Catatan OJK, lanjut Irwan juga menunjukkan bahwa cadangan sekunder Bank Victoria masih terbilang cukup untuk memenuhi kewajiban likuiditas jangka pendek. "Intinya, bank ini bagus dan sehat," kata Irwan Lubis.
Irwan Lubis menambahkan hasil observasi OJK menunjukkan kinerja grup usaha lainnya, PT Victoria Securities Indonesia (VSI), tidak akan mengganggu kinerja Bank Victoria. Alasannya, transaksi fixed income alias surat berharga yang dilakukan Bank Victoria melalui VSI tidak terlalu besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.