Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan Proyek Pembangunan Transmisi Listrik Selesai dalam Tiga Tahun

Kompas.com - 25/08/2015, 20:05 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan proyek pembangunan transmisi listrik 46 ribu kilo meter selesai dalam tiga tahun. Transmisi listrik ini dibangun sebagai penunjang proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt.

Pada rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (25/8/2015), PT PLN dan Krakatau Steel selaku penyedia bahan baku transmisi listrik sepakat untuk mempercepat pengerjaan proyek tersebut.

"Semuanya harus produksi dalam negeri, mulai bajanya, kabelnya, kita menjalankan semmua industri dalam negeri yang sesuai diminta pabrikasinya dan kontraktor-kontraktor karena ini kan khususnya itu butuh dana Rp 250 triliun dan harus selesai sebelum pembangkit listrik selesai, jadi ini butuh waktu tiga tahun saja," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Untuk mengejar target tersebut, pemerintah akan memulai pengerjaan proyek transmisi ini pada September mendatang. Transmisi yang akan dibangun mulai September nanti sepanjang 27 ribu kilometer. Menurut Kalla, pemerintah perlu mempercepat pembangunan transmisi listrik mengingat harga bahan baku transmisi tengah murah. Dengan demikian, pemerintah bisa menghemat biaya hingga 50 persen.

"Bisa lah 20-30 persen, mungkin lebih lagi karena harga turun juga dewasa ini, bisa sampai 50 persen turun harganya kalau cara begini kita pakai dan cepat. Kecepatannya bisa tiga tahun selesai, bisa harga turun dan semua orang kerja," ujar Kalla.

Pembangunan transmisi listrik ini akan menggunakan komponen dalam negeri. Ia menyampaikan bahwa Krakatau Steel dan BUMN lainnya harus membentuk konsorsium untuk menyuplai kebutuhan bahan baku transmisi.

"Tidak tanggung-tanggung, untuk baja saja dibutuhkan 2,5 juta ton baja. Baja profile, baja siku-siku, itu mungkin ada pabrik-pabrik lain juga," kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com