Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Anjlok, Pengusaha Makanan dan Minuman Galau

Kompas.com - 26/08/2015, 11:16 WIB
 JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada saat ini menyulitkan pengusaha dalam menjalankan bisnisnya.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi)  Adhi S Lukman mengatakan, kebutuhan bahan baku untuk industri makanan dan minuman dalam negeri, sebagian besar harus diimpor dari negara-negara lain. Alhasil, ketika dollar AS menguat maka biaya yang dikeluarkan semakin besar.

"Dilema, kalau menaikkan harga di tengah lemahnya ekonomi dan daya beli masyarakat. Kami tentunya mengurangi margin, itu lebih baik daripada menaikkan harga tapi penjualannya turun lebih banyak," ujar Adhi di Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Menurut Adhi, beberapa cara dilakukan pengusaha makanan dan minuman dalam mengatasi pelemahan rupiah, yakni meningkatkan pasar ekspor di tengah sulitnya pasar global dan berinovasi produk baru serta mencari bahan baku alternatif.

"Tapi ini butuh waktu yang panjang. Kita melakukan efisiensi produksi, tapi tidak ada PHK (pemutusan hubungan kerja) besar-besaran saat ini, namun sudah ada beberapa yang mengurangi jam kerja," tuturnya.

Melihat kondisi yang serba sulit seperti sekarang, Adhi berharap ke pemerintah saling berkordinasi antar kementerian untuk segera menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Kemudian tidak membuat aturan baru sementara yang bisa melemahkan daya saing," ucap Adhi. (Seno Tri Sulistiyono)

baca juga: Simak Strategi Investasi Saat Rupiah Melemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com