Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Sebut Jika Harga BBM Tak Turun, Negara Punya Tabungan

Kompas.com - 28/08/2015, 01:34 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, hingga Kamis (27/8/2015), belum ada keputusan yang diambil pemerintah untuk penurunan harga bahan bakar minyak (BBM).

"(Harga) September sebagaimana biasanya, akhir bulan (Agustus) kan dikaji. Sekarang Dirjen Migas sedang mengkaji. Besok lusa akan diumumkan," kata Sudirman di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Sudirman mengatakan, terbuka peluang negara memiliki tabungan untuk berbagai kebutuhan pembangunan, apabila pemerintah tak menurunkan harga jual BBM di tengah melorotnya harga minyak mentah dunia. Selain itu, Sudirman juga mengatakan apabila harga jual BBM tidak diturunkan pada saat harga crude atau minyak mentah anjlok, maka kerugian PT Pertamina (Persero) sebagai penyalur utama BBM bisa berkurang.

"Pilihannya begini, menurunkan harga atau menyimpannya untuk mengkompensasi kerugian Pertamina kemarin," ucap Sudirman.

Sebelumnya dia menyebut kerugian Pertamina dari penyaluran premium dan solar sejak Januari-Juli capai Rp 12 triliun. "Kedua, supaya kita punya tabungan untuk membangun listrik terluar. Supaya kita punya tabungan untuk membangun infrastruktur di daerah timur. Supaya kita punya tabungan untuk pembangunan depo-depo," kata dia lagi.

Harga minyak mentah dunia beberapa hari terakhir drop di kisaran 40 dollar AS per barel, seiring dicabutnya sanksi embargo terhadap Iran, dan negara-negara OPEC yang belum mengurangi produksi. Meski begitu, harga jual BBM sampai sekarang juga belum diturunkan.

Ketika ditanya berapa turunnya kerugian Pertamina dari kebijakan pemerintah yang belum mengubah harga jual BBM, Sudirman belum bisa menjawab. "Saya harus cek ke Pertamina. Saya belum dapat laporan Pertamina," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com