Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memperkaya Diri dengan Memperkaya Orang Lain

Kompas.com - 28/08/2015, 06:06 WIB

Oleh Dedy Dahlan
@dedydahlan

KOMPAS.com - Sama seperti generasi mudanya, berbisnis dan berkarya di era sekarang banyak berbeda dari era sebelumnya. Strategi baru terus berkembang secara alami di hutan rimba modern yang disebut dunia entrepreneurship. Dan saya paling hobi duduk di tengah keramaiannya, sambil makan pop corn, ngecengin gaya-gaya berkarya baru yang bisa diterapkan dalam dunia passionpreneurship.

Salah satunya yang menarik perhatian saya, adalah trend business model yang semakin lama semakin banyak dan populer. Business model yang seenaknya saya sebut, Business Model “Yuk mari mari kita Kaya Bersama”. Sungguh nama sebutan yang ribet.

Tapi walau saya kerepotan memberi nama pada business model ini, dalam esensinya, bentuk business model ini sebenarnya sederhana.

“Membantu orang sebanyak-banyaknya dalam menjadi kaya, dan Anda akan ikut terbawa kaya dalam prosesnya”.

Business model ini terlihat jelas dalam berbagai bisnis, baik online dan offline, khususnya di dunia di mana terdapat massa dalam jumlah besar.

Google memakai model bisnis ini lewat adsense nya dan YouTube ad- nya, yang membagi hingga 55 persen keuntungan iklan untuk video creator umum, siapapun bisa jadi video creator.

GoJek memakai model bisnis ini lewat aplikasi ojek fenomenalnya, yang membagi hingga 80 persen keuntungan dari tiap penumpang, dan mendadak membuat tukang ojek jadi profesi idaman. Serius. Beberapa manajer resort di puncak dikabarkan resign untuk jadi tukang ojek, karena peluang pendapatan yang lebih besar.

Bahkan perusahaan seperti J&C Cookies, perusahaan kue kering yang berpusat di Bandung, membangun kekuatannya ke seluruh nusantara dengan bisnis model ini.

Ini adalah business model yang patut diperhitungkan! Dan dari pengamatan saya, model ini bisa diterapkan dalam membangun usaha berdasarkan passion Anda sendiri!

Kalau Anda ingin mencoba menerapkan business model seperti ini untuk membangun bisnis yang sesuai passion Anda, berikut adalah beberapa point pentingnya:

Satu – Target Anda bukan konsumen langsung, tetapi partner.
Kebanyakan bisnis ini tidak secara langsung menargetkan konsumen, tetapi menargetkan partner, yang akan memakai sistem, bisnis, jaringan, atau menjual jasa dan produk yang Anda sediakan untuk konsumen mereka. Jadi jangan salah, pusatkan perhatian Anda lebih banyak pada partner.

Contoh:Fokus utama Themeforest.net adalah developer, fokus utama YouTube adalah YouTuber, fokus utama Patreon dan Kickstarter adalah artist/ creator.

Dua – Ini adalah bisnis ‘manusia dan keluarga’.
Business model ini digerakkan oleh tenaga manusia bebas, yang masing- masingnya digerakkan oleh mimpinya. Mereka berharap mereka bisa meraih mimpi mereka dengan menjalankan dan bergabung dalam bisnis atau profesi Anda. Beri perhatian lebih pada benefit untuk partner, sebelum memikirkan benefit untuk Anda. Anggap partner sebagai perpanjangan keluarga besar Anda.

Contoh: Network marketing sukses di seluruh dunia menyadari pentingnya mimpi dan perwujudan mimpi, ini sebabnya mereka sering memberikan hadiah impian keliling dunia untuk partner/anggotanya.

Tiga – Awali dari nilai tambah baru.
Untuk bisa memulai usaha dan profesi dengan model ini, Anda harus bisa memberikan nilai tambah, keuntungan, kemudahan, atau benefit lainnya untuk massa dan industri/ bidang ini. Apa yang Anda buat lebih mudah? Apa yang Anda buat lebih menguntungkan? Apa yang Anda buat lebih menarik?

Contoh: Dengan aplikasi smartphone-nya, GoJek bisa memudahkan para tukang ojek untuk mendapatkan akses langsung yang hampir tanpa henti dari calon penumpangnya. Ini adalah nilai tambah yang ditawarkannya untuk pengemudi dan penumpang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com