Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah Terkendali, Inflasi Agustus 0,39 Persen

Kompas.com - 01/09/2015, 11:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melansir indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi bulan Agustus 2015 di level 0,39 persen. Inflasi tahun kalender di level 2,29 persen, inflasi tahun ke tahun (year on year/YoY) sebesar 7,18 persen, inflasi komponen inti sebesar 0,52 persen, dan inflasi inti YoY di level 4,92 persen.

Kepala BPS Suryamin menuturkan, inflasi pada Agustus tahun ini merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir. Pada Agustus 2010 inflasi mencapai 0,76 persen, dan naik pada Agustus 2011 menjadi 0,93 persen. Inflasi Agustus 2012 mencapai 0,95 persen, dan pada Agustus 2013 inflasinya 1,12 persen.

Sementara pada Agustus tahun lalu, IHK tercatat 0,47 persen. Dari 82 kota IHK, sebanyak 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi.

Suryamin menuturkan, sebanyak 37 kota IHK inflasinya di rentang 0,00-0,5 persen, 18 kota IHK inflasinya di rentang 0,5-0,1 persen, dan hanya 4 kota IHK yang inflasinya di atas 1 persen, termasuk Tanjung Pandan sebagai kota dengan inflasi tertinggi 2,29 persen.

“Ini menunjukkan pengendalian inflasi di daerah jauh lebih bagus. Apalagi ada 23 kota IHK yang mengalami deflasi,” ungkap Suryamin dalam paparan, Selasa (1/9/2015).

Suryamin menambahkan, inflasi terendah terjadi di Sumenep, Kediri, dan Probolinggo dengan IHK di level 0,02 persen. Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar minus 1,77 persen. Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi Agustus 2015 yang sebesar 0,39 persen didorong oleh kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,72 persen.

Ia menjelaskan, tingginya inflasi kelompok ini disebabkan momentum tahun ajaran baru. Kelompok pengeluaran terbesar kedua yaiitu bahan makanan di level 0,91 persen, di mana didorong oleh kenaikan harga hortikultura atau sayur-mayur.

Inflasi pada kelompok tersebut, kata Suryamin, disebabkan telah memasuki musim kering. Adapun kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau juga terkerek inflasi bahan makanan. Inflasi kelompok pengeluaran ini pada bulan Agustus 2015 di level 0,71 persen.

“Kelompok kesehatan 0,7 persen dan yang lainnya terkontrol. Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan terjadi deflasi akibat penurunan beberapa tarif angkutan,” ujarnya.

Dia menambahkan, inflasi Agustus 2015 umum 0,39 persen, terdiri dari inflasi inti 0,31 persen, inflasi harga diatur pemerintah minus 0,09 persen, inflasi harga bergejolak 0,17 persen, sedangkan inflasi komponen energi sebesar 0,01 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Cek Syaratnya

Work Smart
HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

HM Sampoerna Tunjuk Ivan Cahyadi Jadi Presiden Direktur

Whats New
Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com