Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham-saham yang Bertahan di Kala Krisis

Kompas.com - 04/09/2015, 08:00 WIB
                                                   Oleh Ryan Filbert
                                                     @RyanFilbert

KOMPAS.com - Pertanyaan menarik yang belakangan ini sering ditanyakan kepada saya, "Mas Ryan, saham apa yang naiknya bisa tinggi tapi ketika kondisi pasar kurang baik tidak turun?"
Pertanyaan ini tampak sederhana, namun bila dicerna lebih dalam maka akan jelas, bahwa hal seperti itu lah yang dicari semua orang.

Coba kita bayangkan bahwa ada sebuah saham yang dalam kondisi pasar optimistis bisa naik hingga ke langit sehingga menebalkan isi kantong kita, tapi bila kondisi perekonomian sedang buruk saham itu tidak bisa turun, syukur jika justru naik. Pertanyaannya: apakah ada?

Sebelum kita menjawabnya, mari kita mulai dengan hal sederhana. Semua orang mengetahui roda itu berputar, bisa di atas, kadang di bawah. Sama, perekonomian dan bisnis juga akan berlaku seperti itu. Dalam bahasa populer dikenal dengan "economic circle" (siklus ekonomi).

Namun, bila kebutuhan hidup sehari-hari kita teliti lebih dalam, maka kita akan menemukan bahwa ternyata ada kebutuhan wajib (primer) dan kebutuhan yang bisa wajib dan tidak (sekunder hingga tersier).

Kebutuhan wajib artinya berhubungan dengan pangan, kesehatan, dan pendidikan di antaranya. Loh, bukankah biasanya itu sandang, pangan, dan papan?

Dalam sebuah kondisi yang sangat minim atau berkekurangan, setidaknya orang akan tetap makan dan tetap berupaya memenuhi kesehatan, bukan mencukupi penggunaan pakaian (sandang).

Papan juga lebih kepada kebutuhan untuk tinggal saja tidak ada kewajiban membeli tempat tinggal. Artinya baik dalam kondisi naik maupun turunnya perekonomian, salah satu sektor atau beberapa yang dapat mempertahankan diri adalah sektor konsumsi, kesehatan, dan pendidikan.

Secara sederhana, saya mengambil beberapa saham tepatnya adalah tiga buah saham yang telah ada di Bursa Efek Indonesia selama rentang tahun 2007 hingga Agustus 2015, yaitu Unilever Indonesia, Kalbe Farma, dan Kimia Farma, maka hasil dari perbandingan return setiap tahunnya dibandingkan Index Harga Saham Gabungan adalah sebagai berikut:

Tahun                             IHSG       Rata-rata harga saham farmasi & barang konsumsi
2015 (Akhir Agustus)    -13.72    -11.71
2014                               22.29    75.39
2013                               -0.98    10.36
2012                               12.94    67.80
2011                                 3.20    52.50
2010                               46.13    79.94
2009                               86.98    112.24
2008                            -50.64    -42.59
2007                               52.08    31.00

Ternyata, 3 saham tersebut memiliki hasil yang cukup memuaskan bahwa pertumbuhan harga saham pada sektor tersebut hampir sejalan dengan teori dasar dari kebutuhan ekonomi sendiri.

Sehingga, memang diperlukan pemahaman sehat bahwa pertumbuhan atas harga saham yang kita beli untuk investasi, memang perlu kita perhatikan dengan seksama perusahaan tersebut bergerak dalam bidang apa.

Tidak sedikit orang berinvestasi hanya bermodalkan insting dan modal ikut-ikutan orang lain yang justru berakhir pada sebuah kerugian.

Salam investasi untuk Indonesia!

Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksa dana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain:Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com