Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Utang Menjadi Saham, Indonesia AirAsia Tunggu Restu BKPM

Kompas.com - 08/09/2015, 13:57 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemegang AirAsia Indonesia mengonversi pinjamannya menjadi saham masih menunggu lampu hijau dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Dengan langkah itu, ekuitas negatif yang ada dalam neraca maskapai penerbangan tersebut bisa berubah menjadi positif. Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengatakan konversi pinjaman menjadi saham tersebut sejauh ini belum dieksekusi.

(Baca: Tambah Modal, Pemegang Saham Indonesia AirAsia Setuju Konversi Utang jadi Saham)

"Pemegang saham sudah setuju tapi belum dieksekusi karena menunggu persetujuan BKPM. Jadi (untuk menutup) akumulasi kerugian yang dialami oleh IAA, pendanaan berasal dari pinjaman pemegang saham," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (7/9/2015).

Sunu menyatakan sejauh ini tidak ada masalah dengan keuangan perusahaan. Cashflow untuk membiayai operasional Indonesia AirAsia juga tetap terjaga.

"Sampai saat ini kegiatan operasional berjalan normal dan posisi ekuitas negatif tidak mempengaruhi aktivitas, standar keselamatan dan kegiatan maintenance," ujarnya.

Dari laporan keuangan AirAsia diketahui pada akhir Juni 2015, ekuitas Indonesia AirAsia minus Rp 4,19 triliun jika dibandingkan dengan akhir semester I-2014 yang minus Rp 3,18 triliun.

Di sisi lain, maskapai tersebut juga mendapatkan pinjaman dari pihak terkait sebesar Rp 4,2 triliun. Saat ditanya apakah jumlah itu yang akan dikonversi menjadi saham preferens, Sunu tidak bersedia menjelaskan. "Tentang jumlah (yang dikonversi) saya tidak bisa konfirmasi," katanya.

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan beberapa waktu lalu mengumumkan beberapa maskapai yang harus menambah modal, karena ekuitas negatif.

Beberapa maskapai yang dimaksud yaitu Indonesia Air Asia, Cardig Air, Transwisata Prima Aviation, Eastindo Services, Survai Udara Penas, Air Pasifik Utama, Johnlin Air Transport, Asialink Cargo Airlines, Ersa Eastern Aviation, Tri-MG Intra Airlines, Nusantara Buana Air, Manunggal Air Service, dan Batik Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com