Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Syarat Pembangkit Listrik 35.000 MW Bisa Tuntas

Kompas.com - 08/09/2015, 20:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi berseberang pendapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli terkait proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW). Menurut Kurtubi, pembangkit listrik 35.000 MW tersebut bisa terealisasi dalam lima tahun ke depan asal problem-problem yang dihadapi PT PLN (Persero) saat ini ada solusinya. “Kasihan bangsa ini kalau yang kita rencanakan mau dibangun saja sudah sedikit (16.000 MW). Saya mau bilang, kalaupun 35.000 MW selesai saja, itu masih kurang,” kata Kurtubi ditemui usai Rapat Dengar Pendapat, di Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Tolok ukurnya, menurut Kurtubi, adalah konsumsi listrik per kapita Indonesia. Berdasarkan catatan PLN, konsumsi listrik per kapita Indonesia pada 2014 merupakan salah satu yang terendah di Asia, hanya mencapai 0,8 megawatthour (MWh). “Seperlima Malaysia,” kata dia.

Pada 2014, konsumsi listrik per kapita Malaysia mencapai 4,4 MWh, China 3,7 MWh, Thailand 2,3 MWh, dan Vietnam 1,3 MWh. Sementara itu konsumsi listrik per kapita Hongkong pada periode sama sudah di angka 5,8 MWh, Jepang 7,2 MWh, Singapura 8,1 MWh, dan Korea Selatan 10,5 MWh.

Sementara itu, konsumsi listrik per kapita Indonesia setara dengan penduduk India 0,8 MWh, sedikit lebih tinggi dari Filipina 0,7 MWh, dan dua kali lipat dari Pakistan 0,4 MWh. Kurtubi juga mendasarkan pendapatnya pada kapasitas terpasang saat ini yang baru dapat memenuhi kebutuhan listrik sebesar 86,39 persen. “Artinya ada 40 juta rakyat yang belum teraliri listrik. Bagaimana pula kita excess capacity ? Wong ada 40 juta yang belum teraliri,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan target kelistrikan yang paling realistis diselesaikan dalam lima tahun ke depan sebesar 16.000 MW. Memaksakan proyek 35.000 MW justru dinilainya akan memberikan masalah keuangan bagi PLN. Sebab, perhitungan Rizal, akan ada kelebihan kapasitas (excess power) sebesar 21.000 MW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com