Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah "Emoh" Tanggung Jawab jika Kereta Medium Jakarta-Bandung Bangkrut

Kompas.com - 09/09/2015, 09:42 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan jaminan apapun untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung  yang kemudian akan diganti dengan kereta berkecepatan medium atau menengah. Bahkan, jika bisnis kereta medium itu bangkrut, pemerintah tak mau mengambilalihnya.

"Pokoknya tidak ada jaminan dari negara. Jadi kalau bangkrut ya tidak ada jaminan," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementrian Perhubungan Hermanto saat konferensi pers di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Dia menjelaskan, bentuk jaminan biasanya bisa terdiri dari 3 hal yaitu jaminan dana, jaminan pajak, dan jaminan tanah. Namun, kata dia, pemerintah sudah memutuskan tak akan memberikan jaminan apapun untuk proyek tersebut.

Pemerintah kata dia, sudah memutuskan untuk menyerahkan  proyek tersebut kepada BUMN tanpa bantuan dana dari APBN sedikit pun. Sebelumnya Kemenhub memperkirakan nilai proyek kereta berkecepatan sedang sebagai pengganti proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan menelan dana Rp 20-30 triliun. Angka itu jauh di bawah harga kereta cepat yang diperkirakan Rp 60-70 triliun.

"Biayanya kereta cepat itu tiga kali lipat dari kereta berkecepatan medium. Karena mita perkirakan Rp 20 triliun paling tinggi Rp 30 triliun," ucap Hermanto.

Menurut dia, kereta berkecepatan sedang itu memiliki kecepatan maksimal 200 kilometer per jam. Dengan kecepatan itu diperkirakan waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi 1 jam. Sementara dengan kereta cepat yang kecepatan maksimal di atas 300 kilometer per jam, waktu tempuh Jakarta-Bandung hanya 30 menit.

baca juga: Rini Soemarno: Proyek Kereta Cepat Jalan Terus, Tapi di Kecepatan Berapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com