Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Minyak Mentah dan Kondensat Dikurangi

Kompas.com - 10/09/2015, 20:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ekspor minyak mentah (crude) dan kondensat yang saat ini mencapai 400.000 barel per hari (bph) rencananya akan diturunkan.  Minyak mentah dan kondensat itu bakal diolah di dalam negeri.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), IGN Wiratmaja Puja menyatakan, berdasarkan hasil kajian pemerintah ada potensi sebesar 200.385 bph crude dan kondensat yang bisa diolah di dalam negeri. “Kalau bisa diolah Pertamina maka otomatis akan mengurangi pembelian dolar hingga 3,8 miliar dollar AS, atau setara Rp 45 triliun per tahun,” kata Wiratmaja, di Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Wiratmaja menuturkan, hal ini menjadi tantangan bagi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk berkoordinasi, sebab bagian dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) diminta untuk diolah di dalam negeri. “Pertamina dimina untuk mengambil bagian dari beberapa lapangan tertentu crude oil dari KKKS,” kata Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas.

Dalam pertemuannya dengan sejumlah KKKS, Amien mengklaim mendapat respons positif atas rencana tersebut. Malah, KKKS yang hadir akan segera melapor ke kantor pusat. “Saat ini SKK Migas juga sedang mempersiapkan perhitungan dan prosedur suplai kondensat ke Pertamina bila TPPI sudah diambil alih,” ucap Amien.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, optimalisasi crude dan kondensat di dalam negeri akan berdampak positif, utamanya untuk menekan permintaan terhadap valuta asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com