Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ekonomi Lesu, Pelaku Usaha UMKM Ini Tetap Untung dari Perkawinan

Kompas.com - 11/09/2015, 13:54 WIB
Norbertus Arya Dwiangga

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kredit bagi usaha mikro, kecil, dan menengah masih menjanjikan. Meski kondisi perekonomian melambat, mereka tetap bisa bertahan, salah satunya kerajinan kayu yang tetap mendapatkan pesanan untuk suvenir pernikahan.

Bagi Retno (54), warga kota Malang, perekonomian yang melambat hanya dia dengar dari media massa atau berita. Usaha kerajinan berbahan kayu pinusnya tetap kedatangan pesanan. "Kan orang yang jadi pengantin selalu ada," ujar Retno, Kamis (11/9/2015).

Retno merintis usaha kerajinannya sejak tahun 1992. Waktu itu, bahan kerajinan merupakan limbah kayu pinus yang tidak terpakai di industri mebel. Retno dibantu oleh suaminya yang seorang dosen dan memiliki hobi menggambar.

Limbah kayu yang panjangnya tidak lebih dari 20 centimeter, diolah menjadi berbagai kerajinan seperti alas minum, tempat menaruh wadah penganan kecil. Perlahan usahanya berkembang, meski pada tahun 1999, pernah hampir kolaps karena harga bahan baku seperti kayu dan cat naik tidak terkendali.

Pada 2002, Retno mendapat kredit mikro dari Bank Mandiri yang merupakan bagian dari program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Retno pun pendapat pendampingan serta diikutkan ke pameran kerajinan. "Itu membuat saya belajar tertib membuat pembukuan," tutur Retno.

Setiap tahun, Retno tidak pernah absen mengikuti pameran seperti Inacraft. Dari pameran seperti itu, pesanan dari berbagai kota berdatangan. Kerajinan bikinan Retni pun sudah menyambangi kota-kota seperti Kota Baru, Palembang, Banda Aceh.

Bahkan, tahun 2003, Retno pernah mengekspor ke Singapura dan Jamaika. Namun, karena Retno kewalahan memenuhi pesanan dan tidak mampu mengontrol kualitas produk, maka ekspor pun dihentikan.

Kini, Retno sudah memiliki 50 desain produk. Untuk mengerjakan pesanan, dia memiliki 7 karyawan tetap. Dia bersama suami dan adik kandungnya pun masih ikut membuat kerajinan. Untuk pemasaran, selain lewat pameran dan mengandalkan dari mulut ke mulut, pemasaran juga dilakukan melalui media sosial, seperti instagram. Omzetnya, sekitar Rp 25-30 juta per bulan. Jika pesanan sedang ramai, omzet bisa mencapai Rp 50 juta.

Menurut Regional Retail Head Bank Mandiri Kantor Wilayah III Jawa Timur Sugeng Hariadi, potensi penyaluran kredit bagi usaha mikro masih sangat besar. "Memang sekarang ekonomi melambat, tetapi justru saat seperti ini ekonomi di daerah harus diperkuat," kata Sugeng.

Menurut Sugeng, potensi usaha mikro, kecil, dan menengah di Jawa Timur mencapai 4,2 juta. Dari jumlah itu, usaha mikro mencapai 3,6 juta unit usaha. Sementara, nasabah Bank Mandiri untuk kredit mikro baru sekitar 115.000 nasabah atau 3 persennya. Ditargetkan, pertumbuhan kredit mikro Bank Mandiri di Jawa Timur hingga akhir 2015 mencapai Rp 1,5 triliun yang pada semester I-2015 sudah sekitar Rp 800 miliar.

"Potensi kredit macet memang meningkat. Oleh karena itu kita harus proaktif dan selektif kepada nasabah," kata Sugeng. (NAD)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com