Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Setuju Proyek "Storage" dan Pipa BBM Pertamina Tidak Dilanjutkan

Kompas.com - 11/09/2015, 17:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyampaikan, Presiden RI Joko Widodo sepakat dua usulan proyek PT Pertamina (Persero) tidak dilanjutkan.

Usulan pertama adalah proyek tangki penyimpanan (storage) bahan bakar minyak (BBM). Sedang usulan kedua, yaitu jaringan pipa BBM Pulau Jawa. "Presiden setuju bahwa proyek ini (storage) tidak dilanjutkan," kata Rizal di kantornya, Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Menurut Rizal, proyek senilai nyaris Rp 30 triliun itu terlalu mahal dibandingkan dengan urgensinya. Setengah juta barel crude dan setengah juga barel BBM dipasok dari luar negeri setiap harinya.

"Jadi tidak perlu Pertamina melakukan pemborosan dengan membangun (storage) ini," kata dia.

Direksi Pertamina dalam rapat terbatas dengan pemerintahan beberapa waktu lalu juga menyampaikan usulan pembangunan jaringan pipa BBM di seluruh Jawa.

Rizal mendengar, usulan tersebut lantas bertanya pada Dwi Soetjipto, urgensi pembangunan pipa BBM. Selama ini distribusi BBM di Pulau Jawa sudah dilayani oleh jaringan perusahaan tangki-tangki dan lewat laut. "Nanti kalau kita bangun jaringan pipa BBM, ya bangkrut itu tangki-tangki," ucap Rizal.

Lebih lanjut dia bilang, pertimbangan keamanan juga menjadi perhatian pemerintah dalam menilai usulan tersebut. "Pipa BBM itu kalau security-nya enggak ketat bahaya sekali. Makanya negara-negara yang menyalurkan BBM lewat pipa, pipanya itu dijaga oleh militer," jelas Rizal.

Atas dasar dua pertimbangan tersebut, Rizal mengatakan, pemerintah menganggap proyek jaringan pipa BBM tidak ada urgensinya. "Pada waktu itu Presiden juga memutuskan, tidak dilanjutkan ini. Tapi kita bangun jaringan pipa gas," tukas Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com