Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Jonan, Harga Avtur Pertamina Buat Maskapai Indonesia Tak Bisa Bersaing

Kompas.com - 12/09/2015, 22:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebut, mahalnya harga avtur Pertamina membuat maskapai nasional tak bisa bersaing dengan maskapai internasional. Pasalnya, harga avtur dari Pertamina yang merupakan satu-satunya pemasok avtur di Indonesia lebih mahal sekitar 20 persen dibandingkan harga avtur di pasaran internasional.

"Menurut saya, iya (harga avtur Pertamina membuat maskapai nasional tidak bisa bersaing). Salah satunya, ya salah satu yang utama," ujar Jonan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (12/9/2015).

Meski tak menjadi faktor satu-satunya, mahalnya harga avtur dari Pertamina tetap memberikan beban bagi biaya operasional pesawat. Saat ini, ucap mantan bos KAI itu, 50 persen biaya operasional pesawat disumbang oleh avtur.

Akibat biaya operasional tinggi, mau tidak mau maskapai menaikan harga tiket untuk menutup biaya operasional tersebut. (baca: Jonan Minta Harga Avtur dan Gas Diturunkan)

Oleh karena itu, Jonan meminta agar Pertamina menurunkan harga avturnya paling tidak setara dengan harga avtur internasional. Jika Pertamina tak bisa menurunkan harga avtur, Jonan akan membuka kesempatan masuknya pihak swasta untuk memasok avtur dengan harga standar internasional.

Sementara itu, pada tahun lalu Vice President Aviation Pertamina Wisnuntoro menjelaskan mengapa harga avtur di Indonesia dan Singapura bisa berbeda. 

"Jadi kalau Singapura kan cuma Changi ya, negaranya kecil. Kita kan di 62 titik di ribuan pulau, bawa minyak dari Cilacap katakanlah ke Makassar itu tankernya, pipanya beda dengan Changi. Ini akan menimbulkan struktur biaya yang tidak sama," ujar Wisnuntoro di Jakarta, Rabu (15/10/2014).

Selain permasalahan biaya distribusi, perbedaan harga avtur juga dipengaruhi kapasitas tangki pesawat. Menurut Wisnutoro, jenis pesawat besar yang banyak di Changi bisa membuat harga avtur lebih murah kalau membeli dengan jumlah yang besar.

"Changi itukan pesawat besar-besar yang bisa 100 ton, kalau beli akan lebih murah. Kalau kita kan masih kecil-kecil ada 2.000 liter, ada juga yang 500 liter, tentu harganya juga lain," kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com