Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Terus Turun

Kompas.com - 15/09/2015, 08:22 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia memperpanjang kerugian  pada perdagangan Senin (14/9/2015) waktu setempat, (Selasa pagi WIB), tertekan oleh berlanjutnya kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global ketika OPEC menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan untuk tahun depan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 63 sen menjadi 44,00 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober, patokan global untuk minyak mentah, jatuh menjadi menetap di 46,37 dollar AS per barrel di perdagangan London, turun 1,77 dari penutupan Jumat lalu.

Kedua kontrak utama telah jatuh pada Jumat (4/9/2015), menutup kerugian mingguan sekitar tiga persen. Kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global, yang telah melebihi permintaan, mendorong harga minyak mentah turun lebih dari setengahnya sejak Juni 2014.

Pada Senin, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak global pada 2016 karena pasar-pasar negara berkembang, motor ekonomi dunia dalam beberapa tahun terakhir, berjuang dengan melambatnya pertumbuhan.

Kartel mengatakan permintaan akan tumbuh sebesar 1,29 juta barrel per hari menjadi 94,08 juta barrel per hari pada tahun depan, 50.000 barel lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Pasar juga fokus pada keputusan tingkat suku bunga Federal Reserve yang akan datang pada Kamis (17/9/2015), dengan spekulasi terpecah atas apakah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menaikkan suku bunga acuan federal fund untuk pertama kalinya sejak 2006.

"Pasar minyak sedang menguji sisi negatifnya di perdagangan Senin, di tengah kekhawatiran atas pelambatan yang terjadi dalam perekonomian Tiongkok dan ketidakpastian mengenai apakah FOMC akan memilih untuk menaikkan suku bunga pekan ini," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Analis mengatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan dari tingkat nol kemungkinan akan mendorong dollar AS lebih tinggi, membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dollar AS lebih mahal dan berpotensi lebih lanjut meredam permintaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com