Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per Agustus, Nilai Impor Barang Modal Naik

Kompas.com - 15/09/2015, 13:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, nilai impor pada bulan Agustus 2015 mencapai 12,27 miliar dollar AS atau naik 21,69 persen dibandingkan nilai impor bulan sebelumnya atau berdasarkan month to month (MTM).

Akan tetapi, bila dibandingkan Agustus 2014, nilai impor turun 17,06 persen. Kepala BPS Suryamin menuturkan, sejumlah komoditas menunjukkan peningkatan nilai impor, seperti untuk mesin dan peralatan mekanik yang naik 26,46 persen (MTM), mesin dan peralatan listrik yang naik 20,43 persen (MTM), serta besi dan baja yang meningkat tajam 61,53 persen (MTM).

"Ketiga komoditas ini merupakan komponen barang modal. Mudah-mudahan sudah mulai membeli (barang modal) karena infrastruktur dikencengin. Setelah Lebaran, impor memang naik, tetapi untuk barang modal," kata Suryamin dalam paparan di Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Selain ketiga komoditas tersebut, impor plastik dan barang dari plastik juga naik 40,28 persen (MTM). Sementara itu, impor serealia turun 10,27 persen (MTM), impor pesawat terbang dan bagiannya juga turun 73,65 persen (MTM), impor bijih logam dan kerak turun 32,25 persen (MTM), serta impor perhiasan turun 63,1 persen (MTM).

Pada bulan Agustus 2015, BPS mencatat nilai impor barang modal mencapai 2,043 miliar dollar AS atau naik 22,98 persen dibandingkan Juli 2015, yang sebesar 1,67 miliar dollar AS. Adapun nilai impor bahan baku atau penolong pada Agustus 2015 mencapai 9,15 miliar dollar AS atau naik 18,56 persen dibandingkan Juli 2015 sebesar 7,72 miliar dollar AS.

Suryamin menambahkan, nilai impor barang konsumsi pada Agustus 2015 tercatat sebesar 1,08 miliar dollar AS atau naik 52,98 persen dibandingkan Juli 2015 yang sebesar 705,6 juta dollar AS.

"Secara kumulatif, Januari-Agustus 2015, nilai impor mencapai 96,3 miliar dollar AS atau turun 18,96 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas 17,5 miliar dollar AS (turun 40,41 persen), dan non-migas sebesar 78,8 miliar dollar AS (turun 11,92 persen)," kata Suryamin.

China terbesar

Sejauh ini China masih menjadi negara asal impor terbesar Indonesia dengan peran 24,13 persen. Nilai impor pada Januari-Agustus 2015 dari China mencapai 19,02 miliar dollar AS.

"Kalau dirinci lagi, komoditasnya yang paling banyak adalah mesin dan peralatan mekanik, serta mesin dan peralatan listrik," kata Suryamin.

Negara kedua terbesar adalah Jepang dengan 11,62 persen. Sepanjang Januari-Agustus 2015, nilai impor Indonesia dari Jepang mencapai 9,15 miliar dollar AS. Adapun negara ketiga dengan nilai impor terbesar untuk Indonesia adalah Singapura dengan nilai mencapai 5,81 miliar dollar AS (7,37 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com