Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan Pelindo II Dipersoalkan Rizal Ramli, Ini Tanggapan Lino

Kompas.com - 16/09/2015, 22:47 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Iklan besar Pelindo II terkuat pembangunan Pelabuhan New Tanjung Priok dibeberapa media cetak nasional dipersoalkan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Namun, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino justru heran dengan berbagai pernyataan Rizal yang mempersoalkan iklan itu. Lino mengaku tak pernah berniat "menghantam" Rizal Ramli melalui iklan tersebut.

"Kalau pak Rizal Ramli bilang bahwa saya hantam dia, saya tidak tahu hantam dari mana, mana yang dihantam, dan saya tidak ada tujuan untuk itu. Jadi saya bingung sendiri statement seperti itu," ujar Lino di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Dia menjelaskan, iklan tersebut merupakan bentuk informasi yang ingin disampaikan Pelindo II ke investor yang menanamkan investasinya di Tanjung Priok. Sedangkan Rizal menganggap iklan tersebut hanya menghambur-hamburkan uang BUMN dan pencitraan Pelindo II di tengah banyaknya permasalahan di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Gini ya, perusahaan itu ada biaya marketingnya, kan baru ada peristiwa besar yang datang ke kita, investor perlu tahu, iklan itu kan bukan hari ini saja. Saya sudah omongi lebih dari 10 kali iklan seperti itu selama saya disitu. Apalagi New Tanjung Priok itu proyek yang sangat istimewa, investor harus tahu, investor ini ada proyek yang baru jadi, datang ke Indonesia infrastrukturnya ada," kata dia.

New Tanjung Priok dinilai Lino merupakan proyek yang monumental bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, tak ada proyek infrastruktur sebesar itu di negeri ini. "Jadi menurut saya orang kalau datang ke Indonesia harus tahu infrastruktur di Indonesia kayak apa. Negeri ini tidak ada infrastruktur segede itu (New Priok). Kan kalian tahu statement orang-orang yang memiliki statement seperti bankir, Ketua Kadin, semua sangat postif. Jadi kalau Pak Rizal ngomong gitu, saya tidak tahu," ucap dia.

Sebelumya, Rizal Ramli mengingatkan Pelindo II untuk tidak menghambur-hamburkan uang untuk iklan besar-besaran di media. Pasalnya, kata dia, uang yang digunakan tersebut adalah uang badan usaha milik negara (BUMN).

"Ini pemborosan luar biasa, menunjukkan sikap semena-mena. Emang duit nenek moyangnya? Ini kan duit BUMN. Jangan begitulah," ujar Rizal di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Menurut mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, Pelindo II tak perlu memasang iklan pembangunan Pelabuhan New Priok di tengah menumpuknya masalah di Pelabuhan Tanjung Priok mulai dari mafia pelabuhan, dwell time, hingga konsesi Jakarta International Container Terminal (JICT) ke pihak asing. (baca: Rizal Ramli Ingatkan Pelindo II Tak Hamburkan Uang untuk Iklan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com