Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri Sebut Tak Ada "Quick Win" di Paket Kebijakan untuk Redam Gejolak Rupiah

Kompas.com - 17/09/2015, 11:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi politik Universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, tidak ada quick win atau solusi cepat dalam paket kebijakan "September I" yang dikeluarkan pemerintah, untuk meredam melorotnya nilai tukar mata uang Garuda.

Dalam sebuah onair talkshow, Rabu malam (16/9/2015) Faisal mengatakan, dari ketiga paket yang dikeluarkan, tidak ada upaya taktis untuk menguatkan rupiah dan menipiskan defisit neraca transaksi berjalan (CAD). Pertama, Faisal menjelaskan sumber CAD itu datang dari repratriasi keuntungan perusahaan asing sekitar 18 miliar dollar AS per tahun.

Dia berharap pemerintah bisa "merayu" perusahaan asing untuk menahan repatriasi setidaknya setengahnya, dengan menawarkan "gula-gula".

Kedua, neraca perdagangan non-migas terbesar Indonesia dengan China tidak memanfaatkan fasilitas billateral swap agreement. "Ada fasilitas Rp 75 triliun yang bisa dipakai, tapi penggunaannya baru 2 persen," kata Faisal.

Pemerintah perlu mensosialisasikan fasilitas tersebut untuk perdagangan dengan China. "Itu kan bisa mengurangi demand terhadap dollar AS. Tapi dua-duanya tidak ada di kebijakan itu," ucap Faisal.

Dia pun mengatakan, paket kebijakan diharapkan segera dikeluarkan dalam dua bulan ke depan. "Karena memang banyak ada ratusan. Jadi harap sabar. Tapi, rupiah kan enggak pernah sabar," kata mantan ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com