Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan Komentari Masih Rendahnya Upaya Peningkatan Keselamatan Transportasi

Kompas.com - 17/09/2015, 14:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan berkomentar mengenai rendahnya upaya untuk meningkatkan keselamatan transportasi.

Salah satunya Jonan memerintahkan para syahbandar tak memberikan celah berlayar kepada kapada kapal-kapal saat gelombang tinggi. Hal itu demi kenyamanan dan keselamatan para penumpang kapal.

"Syahbandar harus baca (informasi BMKG), wong ada informasinya tinggi gelombang, jadi kapal kelebihan muatan, kelihatan. Harus diingatakan, tidak boleh dilepas (berlayar)," ujar Jonan di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).

Jonan juga menemukan beberapa kejanggalan dalam administrasi pelayaran kapal. Misalnya, ditemukan tanda tangan atas nama syahbandar untuk pemberian izin berlayar. Namun saat dicek, ternyata syahbandar tidak sedang berada di kantornya.

"Kadang-kadang ada syahbandar pergi, urusannya apa, syahbandar pergi, ada tanda tangannya. Siapa yg tanda tangan? ini harus dibereskan, ini soal keselamatan," kata dia.

Selain di sektor perhubungan laut, Jonan juga sudah menginstruksikan seluruh jajaran Kemenhub untuk memprioritaskan peningkatan pelayanan dan keselamatan disemua sektor perhubungan.

Untuk perhubungan udara, Jonan meminta bandara yang tak memiliki pagar airside segera dipagari. Di perhubungan darat, Jonan meminta pemasangan rambu lalu lintas menjadi prioritas dan perbaikan sarana bus yang tak layak.

"Lalu kalau kereta api, perbaikan persinyalan yang kurang itu harus, kan sekarang sudah ada biaya perawatan dan pengoperasian prasarana yang ditugaskan ke KAI, dia harus memperbaiki, biar gak sering anjlok," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com